Menu

Selasa, 11 Mei 2010

Suasana Makin Mencekam....(part 2)

Bangkok, 16 May 2010

Kamis siang kemarin, aku dan amina kaget, tiba-tiba ayah sudah balik dari kantor. Biasanya ayah pulang sore, tapi kamis siang itu, seluruh karyawan perusahaan tempat ayah bekerja di anjurkan untuk meneruskan pekerjaannya dirumah, dengan alasan keamanan.

Kira-kira sudah lebih kurang 2 bulan ini, suasana di Bangkok tidak bersahabat . Sejak adanya demo yang memprotes pemerintah (yang dikenal dengan red shirt), di tempat-tempat tertentu, jalan-jalan utama ditutup, karena ada demo. Salah satu tempat yang biasa kami lewati adalah di depan mall besar di Bangkok, Central World, Siam Paragon dan sekitarnya. Awalnya jika ingin ke jalan Petchbury, supir taksi biasanya memilih jalur lain untuk menuju kesana, menghindari lokasi demo.
Dari berita yang aku baca, telah dilakukan beberapa kesepakatan yang terjadi antara pihak protes dan pemerintah, namun hingga saat ini sepertinya belum ada kesepakatan. Bahkan sekarang, Bangkok sudah dinyatakan sebagai Medan Perang (War Zone). Pemerintah Bangkok akhirnya mengambil tindakan tegas untuk membubarkan demo red shirt secara paksa. Tenggat waktu yang diberikan oleh pemerintah untuk red shirt bubar sudah lewat, sehingga akhirnya hari kamis kemarin pemerintah mengambil tindakan untuk membubarkannya. Pihak tentara sudah mengepung seluruh area demo, memutuskan aliran listrik, air, dan sinyal telpon genggam didaerah tersebut. Semua orang dilarang keluar masuk daerah tersebut. Sampai akhirnya terjadi clash antara tentara dan pihak anti pemerintah. Sampai kemarin sore sudah 24 orang dinyatakan meninggal dunia.

Hari ini sudah hari ke lima sejak Bangkok dinyatakan tidak aman. Travel bend sudah dikeluarkan oleh masing-masing negara seperti Indonesia, Jepang, Amerika, dan negara-negara lainnya. Bangkok sudah tidak aman lagi untuk para pendatang. Sejak kamis kemarin,kami sekeluarga memutuskan untuk tetap tinggal di apartemen. Suara ambulance dan sirene polisi sering terdengar dari apartemen. Untungnya apartemen tempat kami tinggal, dekat dengan pasar dan supermarket, sejauh ini urusan konsumsi aman. Meski demikian, aku tetap menyediakan persiapan makanan. Insya Allah jika tidak ada halangan, hari kamis depan kami sekeluarga akan kembali ke Jakarta.