Menu

Rabu, 20 Oktober 2010

Bibi oh bibi.....

Jakarta, 20 oktober 2010

Keadaannya kurang lebih sama dengan kehamilan sebelumnya. Kira-kira lima bulan usia kehamilanku, mulailah aku ditinggal sama pembantu. Sebenarnya bibi udah lumayan lama tinggal dengan kita, udah enak banget, dari dulu klo ada yang tinggal sama aku rata-rata seh pada betah, cuma yah itu, selalu aja ada alasan yang membuat mereka harus pergi. Waktu hamil amina dulu

Jumat, 15 Oktober 2010

Pengaruh zat besi yang terkandung dalam susu dan vitamin bagi ibu hamil

Jakarta, 15 Oktober 2010

Hamil kali ini memang beda banget dari yang sebelumnya. Bener kata orang tua, tiap hamil memang beda-beda nikmat nya. Kali ini, perutku sensitif banget. Makan pedes sedikit, perut terasa mules2. Makan makanan diluar juga nggak begitu bisa, salah-salah perut juga mules. Kalo perutnya udah mules,bisa-bisa malam nggak bisa tidur. Sebenarnya aku juga udah menjaga supaya nggak makan yang terlalu pedes2, tapi gimana dunk, namanya ibu hamil, kadang klo makannya begitu2 aja juga suka neeg dan nggak napsu makan. Makanya sekali-kali bandel juga. tapi tetep sih dijaga, makannya dikit aja.

Nah, keluhan akhir-akhir ini, makannya udah nggak pedes2, nggak jajan diluar, tapi perut tetap aja terkadang terasa mules dan melilit, ditambah feses nya juga bewarna kehitaman. Nah lho? bingung kan?
Apa lagi nih yang salah. Minum susu dan vitamin rajin. untuk susu hamil aku biasa minum Anmum rasa coklat. Klo vitaminnya ada 3 macam : folamil Genio, Cavit d, dan Hemobion. Hemobion juga aku minum atas anjuran dari dokter Hematologi. Seperti kehamilan sebelumnya, setiap kali hamil kadar ACA dalam darahku meningkat. Dan supaya tidak kekurangan zat besi, aku dianjurkan untuk minum Hemobion sekali sehari. Karena khawatir kenapa2, akhinya aku mengkonsultasikan masalah ini kedokter kandunganku. Menurut pendapat beliau, perut mules dan feses bewarna kehitaman, disebabkan karena kandungan zat besi yang terdapat pada susu dan vitamin yang selama ini aku minum (Hemobion). Tidak semua orang mengalami hal ini, ada juga yang tidak ada masalah dengan zat besi yang terkandung didalam susu dan vitamin, tapi ada juga yang mengalami masalah seperti yang aku alami. saran beliau, dosis hemobion dikurangi. Jadi minumnya 2 hari sekali.
Setelah aku coba, Alhamdulillah, mulesnya jadi mendingan. Dan feses kembali normal.
Bagi yang mengalami masalah ini, don't worry ya...
Semoga info ini berguna.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Pengalaman mengurus Paspor tanpa Calo di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan

Jakarta, 2 Oktober 2010

Pas ke Melbourne kemaren kan sempat ditegur sama petugas imigrasi, masalahnya, pasporku masa berlakunya tinggal 5 bulan lagi. Kata petugas imigrasinya begini (sama si ayah amina) : "Lho Pak? koq paspor ibunya tinggal 5 bulan lagi neh. Udah nggak boleh berangkat neh Pak!" (kurang lebih begitulah katanya). Si Ayah bilang : "Tapi kan belum expire Pak. Wah gimana ya Pak? Abis saya belum sempat temenin istri ngurus paspor, saya akhir2 ini sedang sibuk keluar kota, mana istri lagi hamil, ada bayi lagi. Tapi kami nggak lama koq diAussynya. Ini ada tiket balik kami ke Jakarta, klo bapak mau lihat." Akhirnya setelah kita dinasehatin panjang lebar dan kita iya-iya aja, akhirnya kita dikasih juga lewat, dengan catatan, setiba di jakarta langsung perpanjang paspor. Sebenarnya dari pihak imigrasi Australianya seh nggak ada masalah. Ayah udah email langsung dan jawabannya selama visa kita udah ok dan paspor belum expi seh nggak masalah. Heran deh,

kadang kenapa ya urusan begitu aja diperpanjang di negara kita. Padahal banyak urusan lain yang lebih penting. Pengalaman, pas beberapa waktu lalu kita ke KL, ada bule dari mana gitu, paspornya expi 2 hari lagi, tapi nggak masalah pas di imigrasinya, lancar2 aja tuh.

Setelah beberapa minggu diJakarta. Badan pun udah mulai fit (abis lumayan lama juga jet-lag nya, ditambah hamil kali ini ada aja, yang sakit kaki lah, tangan pegel2 lah, lengakaplah sudah) akhirnya aku memutuskan untuk urus paspor sendiri. Pertama kali aku urus paspor, 5 th yang lalu, jujur aja aku urusnya pake orang dalam bayarannya lumayan lho, klo nggak salh waktu itu 500 ribu deh. emang seh, aku nggak ribet, cuma datang janjian ketemu orangnnya buat nyerahin berkas2, trus selang beberapa hari ke kantor imigrasi, nggak perlu antri, Langsung foto, trus besoknya paspornya jadi.
Nah, kali ini pengen nya urus sendiri. Kata ayah, setelah baca2 katanya sekarang kita udah bisa melakukan pra-permohonana di http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/ dengan memasukkan berkas2 secara online ,seperti :
1. KTP
2. KK (Kartu Keluarga)
3. Akte Kelahiran /
Surat nikah (bagi yang sudah menikah) / Ijazah
4. Paspor lama
5. Surat rekomendasi dari perusahaan atau instansi tempat kita bekerja (bagi yang bekerja)
Semuanya di scan hitam putih dan besar filenya nggak boleh dari 300 kb untuk satu berkas. Baru deh diupload. Terakhir kita dapat surat Tanda Terima Pra Permohonan Pengurusan Paspor.trus tingal di print dan dibawa ke kantor imigrasi. Jangan lupa semua berkas asli di bawa dan di fotokopi ukuran A4 (KTP tidak boleh di potong)

Setelah semuanya selesai,pergilah aku, bibi dan cut amina kekantor imigrasi Jakarta Selatan. Beberapa bulan yang lalu kantor imigrasi masih di Jl.Mampang prapatan. Tiba-tiba pas kita kesana kantornya udah rata dengan tanah. Didepannya ada tulisan pengumumannya. Cuma masalahnya, tau sendiri, jalan mampang prapatan itu Subhanallah macetnya. Mana bawa anak lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk coba beberapa hari kemudian.
Akhirnya hari rabu kemaren setelah ayahnya nyari2 alamatnya diinternet dan nanya sana-sini. Rupanya kantornya pindah ke jalan TB. Simatupang no.10. Sekitar 10 meter dari Poolnya bis Lorena. Kebetulan itu dekat dengan kantor pertama kali aku bekerja. Setelah dicari ternyata bener2 dekat kantor tempat aku dulu kerja, klo aku bilang sih pas dijalan masuk Jl. Kaimun. Jalan kesana juga luar biasa macetnya. Dari rumah aku lewat mampang-buncit, trus belok kanan, lurus aja kearah fatmawati trus udah dekat kearah pondok indah.

Sampe disana kira-kira jam sepuluhan (pakir di kantor imigrasi penuh, jadinya parkir di Hotel Sakura). Pas sampe disana, aku langsung ambil nomor antrian (yang ternyata, nomor antriannya ditutup jam 11 teng) Dapatnya nomor 312. Untunglah ada bapak2 disebelahku yang juga sedang ngurusin paspor anaknya punya 2 nomor antrian. Akhirnya dia ngasih nomor antriannya ke aku. lumayan banget nomornya 292. dan aku dipanggil sebelum jam 12 siang. Jam 12 siang semua loket ditutup. Waktu dipanggil, dan aku menyerahkan tanda Terima Pra Permohonan itu petugasnya bilang gini., " Waduh ibu kasian banget dari tadi capek2 antri. Padahal nggak perlu antri lagi klo udah masukin berkas secara online, bisa langsung ke atas antri foto". Kataku " Wah mana saya tahu mbak, nggak ada pengumuman apa2 ditulis disini". (Mungkin bisa di coba bagi yang mo ngurus sendiri dengan melakukan pra-permohonan). Trus dia tanya, klo aku mau difoto hari ini atau besok aja. Setelah pikir2 dari pada harus bolak balik jauh2 kekantor imigrasi lagi ya sud lah, aku putuskan untuk foto hari itu juga, trus nunggu sebentar, dia kasih kwitansi pembayaran, bayar di kasir sebesar 270 ribu. Udah deh, keatas, buat ambil antrian foto. Dan aku dapat nomor 105.

Perutku udah keroncongan banget, maklum berbadan dua (hehehe...) akhirnya kita keluar cari makanan disekitar situ, soalnya udah jam 12 kurang dan nomor antrian saat itu baru 50, masih setengah lebih yang belum dipanggil. Selesai makan siang, cari musolla, sholat dzuhur. Jam 12 baru keatas lagi buat ngantri foto dilantai 2.
Cuma ya gitu deh, berhubung banyak banget yang ngurus paspor lewat belakang (datang cuma buat foto dan nggak antri) Jadilah proses antrian foto lamaaaaaaaaaaaaaa bangetttttt. sampe amina bobo dan bibi BeTe. Cuma mau bilang apa lagi udah kepalang tanggung, masa iya pulang. Akhirnya sekitar jam 4-an udah nggak banyak lagi yang urus lewat belakang, barulah pemanggilan berdasarkan nomor antrian lancar. Dan jam setengah lima, aku selesai difoto dan pulang. Capekkkk banget hari itu. Bayangin aja, pinggangku sampe sakit kelamaan duduk. Kasian juga bibi, mana lagi puasa harus ngejar2 amina, dia nggak bisa diam. Abis kirain nggak lama. Ternyata hampir seharian. Syukur lah semuanya udah kelar. InsyaAllah paspornya jadi minggu depan.