Menu

Senin, 10 Mei 2010

Menulis Peta Kehidupan

Bangkok 10 May 2010,

Pernah menuliskan peta kehidupan? Mungkin dari 1000 orang cuma 1 orang yang mempersiapkan peta kehidupannya. Sama seperti halnya peta-peta lainnya. Peta kehidupan dimulai sejak orang itu kecil, berawal ketika seseorang itu mulai mengetahui apa yang ingin dilakukannya dalam kehidupannya. Semua orang punya cita-cita, ingin menjadi apa dia kelak. Tanpa cita-cita dan harapan, kehidupan ini terasa hambar, tidak ada arah tujuan kemana akan melangkah.
Namun demikian hanya sedikit sekali orang yang meluangkan waktunya untuk menuliskan peta kehidupan.

Aku teringat akan sebuah cerita, suatu ketika dosenku pernah bercerita. Waktu beliau kecil, beliau pernah mengenyam pendidikan di negara lain. Beliau sangat teringat akan suatu pelajaran yang diberikan oleh gurunya yang sangat mempengaruhi hidupnya sampai saat ini. Saat itu usianya baru berusia 6 th (usia tk). Gurunya memberikan sebuah tugas kepada nya. Adapun tugas yang diberikan adalah semua murid-muridnya harus menuliskan cita-cita / keinginannya saat mereka besar nanti, apasaja kegiatan yang mereka sukai yang terlintas dalam pikiran murid-murid tersebut harus dituliskan dalam selembar kertas putih dan minggu depan semua murid-murid akan maju ke depan dan membacakannya didepan kelas. Lalu dosenku mulai menulis apa yang terlintas dipikirannya. Karena beliau masih kecil, tanpa beban beliau berpikir tentang kegiatan apa saja yang disukainya saat ini. Saat itu dosenku berpikir, akan melanjutkan kegiatan yang disukainya sampai ia besar nanti. Hal yang pertama yang ditulisnya adalah :

1. Aku suka sekali segala sesuatu hal yang berhubungan dengan mesin.
2. Aku suka sekali berbagi sesuatu hal yang baru kepada orang lain.
3. Aku suka sekali berkebun.

Ketika selesai SMA, beliau meneruskan pendidikannya ke PT dan mengambil jurusan mesin. Setelah lulus, beliau sempat bekerja di sebuah perusahaan terkemuka di dunia. Setelah itu, beliau memutuskan untuk berhenti dan memilih profesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Sambil mengajar, beliau juga memiliki usaha sampingan dibidang perkebunan.

Pada saat umur kita semakin bertambah, kita sering lupa akan hal-hal yang dulu kita sukai. Apa yang dilakukan oleh guru tk tadi, ternyata sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Bayangkan saja, secarik kertas, yang berisikan keinginan kita, yang kita tulis saat kita masih kecil ternyata terwujud tanpa kita sadari.
Betapa besar pengaruh dari peta kehidupan yang dituliskan.

Peta kehidupan terbagi atas 2 bagian :

Jangka Panjang

- Apa tujuan hidup kita.
- Apa yang ingin kita lakukan untuk mengisi kehidupan kita?
- Kegiatan apa yang kita sukai?

Jangka Pendek

Biasa orang-orang kantoran memiliki agenda kerja yang berisikan jadwal kegiatan yang akan dilakukannya dalam seminggu, sebulan atau setahun kedepan. Dalam pekerjaan kegiatan yang kita lakukan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Begitu pula dengan kehidupan kita, bahkan jauh lebih penting dari agenda kerja.
- Mulailah merincikan apa-apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita
- Kapan dan dimana waktu pelaksanaannya
- Siapa saja yang terlibat didalamnya
- Kegiatan apa saja yang dilakukan
- terakhir, tentukan tenggat waktunya (di usia yang ke berapa)

Setelah menulis peta kehidupan, mulailah menjalankan apa-apa saja yang pernah kita tuliskan, mulailah berkomitmen kepada diri kita sendiri. Sebagai manusia, tentu saja kita tidak pernah lepas dari rasa malas, jenuh, dan putus asa. Itu adalah hal yang sangat wajar. Namun demikian, jangan berputus asa, tanamkan dalam diri bahwa waktu kita sangat terbatas. Jika kita jatuh, jangan ragu untuk bangkit lagi.

Selamat menulis Peta Kehidupan, semoga hidup kita memberi keberkahan kepada diri kita sendiri dan orang lain.