Menu

Senin, 25 Maret 2013

Siomay abang-abang

Kuala Lumpur,

Alhamdulillah ya Allah, akhirnya kesampaian juga bikin siomay. Karena udah kepingin banget, akhirnya bela-belain bikin siomay. Dapet link dari saudara ipar, baca-baca, kayaknya resepnya ok dan bikinnya juga ga terlalu ribet. Akhirnya aku memutuskan untuk bikin siomay. Dan hasilnya asli ga mengecewakan malah bikin ketagihan, enak bgt....
Berhubung nggak punya timbangan, jadi takarannya, seperti biasa, serba kira-kira.
Resep aslinya diambil dari disini


Jumat, 14 Desember 2012

Teman Baru..

Kuala Lumpur, 

Setelah sekian lama nggak ada temen di apartemen, akhirnya ketemu juga temen baru, Bayangkan aja, udah hampir 3 bulan dikondo ini belum ada temen. Kalau sebelumnya, pernah kenalan juga sama beberapa orang penghuni kondo, meski hanya sekedar berkenalan.
Awal ketemu, beberapa waktu lalu dikolam renang. Seperti biasa ayah dan anak-anak berenang di kondo. Kebetulan ada beberapa orang juga yang berenang pada waktu itu. Trus di kursi sebelahku ada pasangan suami istri, sepengetahuanku istrinya chinese dan suaminya India pakistan. Klo anaknya yang laki-laki, kira-kira berumur 3 th, lebih membingungkan lagi, karena perpaduannya chinese dan India pakistan. Bersama mereka ada seorang wanita yang usianya jauh lebih tua, sepantaran nyanyak atau lebih tua, juga ikut main bersama cucunya. 
Somehow ya, yang namanya anak-anak, mereka jadi rebutan mainan, kebetulan amina bawa mainan mobil-mobilannya ke kolam, anak cowok itu jadi kepengen, dan amina nggak ngasih, jadilah rebutan. Gara-gara itu, aku dan si nenek itu kenalan. Setelah ngobrol-ngobrol, baru kami tau kalau mereka ternyata muslim juga, abis dari penampakannya nggak keliatan seh. Memang bener yah, jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya. Buktinya keluarga yang aku kira bukan muslim ternyata seorang muslim. Ceritanya, 
Mereka, nenek moyangnya berasal dari India utara (biasanya yang berasal dari India Utara, ciri-cirinya kulitnya putih). Pada masa penjajahan Inggris, nenek moyangnya dibawa oleh Inggris untuk dipekerjakan sebagai budak ke Kenya, saat itu Inggris sedang membangun rel kereta api di Kenya. Setelah Kenya merdeka, pekerja-pekerja yang didatangkan oleh Inggris ini, diusir keluar ke Kenya, dan kembali ke India. Di India pun (setelah India merdeka) mereka nggak diakui juga sebagai warga negaranya. Jadilah keluarga ini jadi nggak punya tempat tinggal. Sampai akhirnya mereka ditarik oleh pemerintah  Inggris lagi dan dijadikan warga negaranya. Waduh ribet yah... 
Itu cerita si nenek kepadaku sewaktu aku tanya mereka orang mana? India atau Pakistan. Si nenek itu ke KL dalam rangka mengunjungi anak laki-laki tertua dan cucunya yang sementara bekerja di KL. Dan ternyata menantunya itu bukan orang chinese, ternyata orang vietnam. (hahahhahaha salah lagi....)
Singkat cerita, entah kenapa, tiba-tiba aja, aku nenawarkan mengajak mereka sekeluarga makan malam di tempat kami. Dan mereka setuju. 
Semalam, selepas magrib, mereka sekeluarga udah sampai di kamar kami. Untung banget aku udah kelar masak dan beberes. Lalu mereka sekeluarga makan, Alhamdulillah mereka suka dengan makanan yang aku masak. Dan kita ngobrol-ngobrol sampai jam setengah sepuluh malam. 
Sebelum pulang, si nenek bilang akan mengunjungiku lagi sebelum dia pulang ke Inggris minggu depan, dan menantunya pun bilang kapan-kapan akan mengunjungiku lagi. Alhamdulillah akhirnya dapet temen baru, jadi nggak begitu kesepian lagi :)

Jumat, 30 November 2012

Kangen bude...

Kuala Lumpur,

Selingan dulu neh, sebelum melanjutkan postingan tentang service apartemen. Barusan baru aja selesai bersih-bersih, rapiin rumah dan ngepel. Dan sebentar lagi setumpuk pekerjaan rumah masih menanti, belum nyetrika (udah 3 hari lho!), masak dan bikin kue.
Kalau badan sedang sehat, Alhamdulillah asyik-asyik aja ngerjainnya, tapi ya, kalau kayak kemaren lagi sakit, pengennya ada yang ngebantuin. 

Jadi keingat ma bude. DiJakarta, selalu ada bude yang bantuin aku mengerjakan pekerjaan rumah. Meski pas bude udah nyampe rumah, aku udah kelar rapiin kamar, udah kelar masak, siram tanaman, mandiin dan suapin anak-anak, dan bude ngerjain sisanya. Yang namanya manusia ya, kadang ada aja yang nggak puas. Kadang aku masih merasa ada aja kerjaan bude yang kurang beres. Seringnya ya, bude suka datang telat kerumah. Pagi-pagi, selalu aja repot. Padahal abis sholat subuh, jarang tidur lagi, udah beberes, masak, kadang udah kepasar sendirian. Nah, kebayang dong, kalau pas pulang dari pasar bude belum juga sampai dirumah. Rumah berantakan, anak-anak yang baru bangun belum pada mandi dan sarapan, dan yang paling ribet, kalau belum masak. Waduh repot bener deh....
Harusnya aku yang maklum yah, bude punya keluarga sendiri yang tiap hari juga harus diurusin.Biasanya dia baru akan datang kerumahku, kalau pekerjaan rumahnya udah kelar, paling cepet sekitar jam 8.30 atau jam 10. Ditambah lagi, si bude ini punya seabreg kegiatan selain bantuin aku, dia juga pengurus di rt, posyandu dikelurahan, dan lain-lain. Yah dia mau bantuin aku aja udah syukur Alhamdulillah mengingat saat ini, susah banget nyarinya. Kalau dulu seh ada 2 orang yang bantuin, satunya bude untuk nyuci dan nyetrika, dan satunya lagi ada mba yang memang tinggal dirumah untuk bersih-bersih. Sampai akhirnya yang tinggal dirumah berhenti, karena mau nikah, jadi tinggallah bude. Kadang aku kasian ngeliat bude ngerjain kerjaan rumah sendirian plus bantuin aku juga. Demi membantu perekonomian keluarga, jadilah dia sanggup menjalaninya. Alasan bude mau bantuin aku juga karena rumah kami sangat berdekatan (rumahnya ada dibelakang rumahku). Jadi sambil bekerja, bude juga bisa memantau anak-anaknya. Sebisa mungkin aku mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, tidak terlalu tergantung dengan kehadiran bude. Kadang kalau saat kebetulan bude berhalangan datang, aku sendirian mengerjakan pekerjaan rumah.

Nah sekarang, disaat aku gak dijakarta, tinggal jauh dengan keluarga, jauh dari nyanyak, jauh dari mama, dan terutama jauh dari bude. Mau nggak mau, semua pekerjaan semua aku yang mengerjakannya. Kalau aku sakit, barulah terasa betapa besar bantuan seorang pembantu dalam hidupku. Ada yang bantuin ngurusin anak-anak, ada yang masakin makanan, ada yang bantuin belanja ke pasar. Meski sakit, semuanya tetap harus dikerjakan sendiri, meski abang juga ikut membantu, cuma kan kasian, karena abang juga harus kerja...

My point is jangan pernah remehkan pekerjaan pembantu. Jangan pernah menganggap dia lebih rendah kedudukannya dari kita (hanya karena kita yang menggajinya). Meski cara kerjanya nggak sesuai dengan kita, kita masih bisa komunikasikan bersama. Ambil jalan tengahnya. Sesungguhnya bukan hanya dia yang membutuhkan gaji dari kita, tapi kita pun membutuhkan bantuan tenaga dari nya. Apalagi dihadapan anak-anak, jangan bossy sama pembantu, karena anak-anak akan bertindak lebih dari itu. Mereka adalah partner kita, teman kita, orang yang pertama bantuin kita saat kita memerlukan bantuan. Dan usahakan untuk mengerjakan sendiri apa yang bisa kita lakukan, tanpa harus meminta bantuan orang lain.
Duh, jadi bener-bener kangen neh ma bude.... Apalagi kita biasa suka jalan bareng, sering ngalor ngidul bersama. Makasih banyak ya bude, karena udah sabar menghadapi aku, makasih untuk semuanya. Maafkan untuk semua sikap atau ucapan aku yang membuat bude tersinggung. Sampai kapan aku tetap nggak bisa membalas budi baik bude untuk kami sekeluarga, semoga bude dan keluarga di Jakarta selalu medapat lindungan dari Allah. Amin.

Selasa, 27 November 2012

Meriview servis apartemen.. part 2

Kuala Lumpur,

ini lanjutannya,

3. Centre Point, On the of Top Robinson Bangrak, Silom, Bangkok

Setelah beberapa bulan tinggal di Centre Point Petchburi, ternyata bosan juga. Abang dan teman-temannya berencana pindah, cari suasana baru. Trus akhirnya kita coba survey centre point silom ini. Salah satu pertimbangannya adalah Centre Point Silom ini deket banget dengan stasiun BTS Saphan Taksin, jadi abang ke kantor lebih mudah, nggak pake macet. Di Bangkok lalu lintasnya 11- 12 ma Jakarta, macet-macet juga, terlebih saat hujan. Waktu survey kesana, aku langsung sreg. Gimana nggak, apartemen ini letaknya diatas pusat perbelanjaan Robinson. Trus ya, begitu keluar gerbang, ada mesjid, dan ada pasar yang menjual daging sapi dan ayam halal, ditambah lagi, di sore hari ada pasar sayuran dan buah-buahan segar. Lengkaplah sudah, pas abang nanya pendapatku, langsung aku approve, kalau bisa pindah secepatnya. 

Foto dulu didepan stasiun BTS sama om Barkah, sebelum jalan-jalan ke Dream World...
Setelah nego dengan bosnya, akhirnya kami diperbolehkan pindah ke kamar apartemen dengan 1 kamar tidur. Alhamdulillah. Lebih besar ruangannya, jadi kalau temen-temen abang makan malam di kamar jadi lebih lega. Dapet kamar One Bedroom Grand Suite 90 Sq.m. Kamarnya besar banget, ada lemari yang lebih banyak, meja rias, meja kerja, meja makan, tv ada 2, satu diruang tamu dan satu di kamar tidur, Dan kamar mandinya, gede banget (hahahhaha keluar noraknya...). Bathtubnya bentuk bulat gitu deh. Subhanallah. Dapurnya lebih luas, dan bedanya di centre point Silom dan Petchburi, di Silom, ada mesin cuci dimasing-masing kamar, jadi nggak ada lagi ruang laudri. Furniture nya juga lebih bagus dan baru, dibandingkan dengan Centre Point Petchburi (tuh kan jadi ngebanding-bandingin lagi.....). Alhamdulillah dengan segala kemewahan yang pernah aku rasakan.

Rabu, 21 November 2012

Meriview servis apartemen...part 1

Kuala Lumpur,

mumpung iseng dan nggak ada bahan lain untuk diomongin, mungkin ada manfaat juga mereview ulang jenis-jenis apartemen yang pernah aku tinggalin. Semoga bermanfaat.

1. Trinity Grand, off MG Road, Bangalore, India

Itu kali pertamanya, seumur-umur, tinggal diapartemen. Klo dulu suka bingung sama orang-orang yang suka tinggal diapartemen, menurutku nggak ada enak-enaknya. Sampai akhirnya aku tinggal diapartemen ini. Klo ukuran kantong sendiri, harga sewa apartemen ini cukup mahal. Tapi klo dibayarin kantor, termasuk yang so-so lah. Klo level manager kayaknya lebih bagus lagi kali yah....
Pintu Masuk kepekarangan apartemen

Waktu itu bangunannya klo nggak salah terdiri dari 3 atau 4 lantai. Trus yang aku inget nggak ada lift nya. Satu lantainya terdiri dari 2 kamar. Dalam ruangan tiap lantainya, ada dapur (kitchen set, plus peralatan dapur yang lengkap), tv, ruang tamu dan meja makan. Dimasing-masing kamar, ada kamar mandinya, kamar mandinya standar, nggak ada bath tub. Ukuran kamar pun termasuk luas. Ada meja kerja dan kaca hias. Ada wifi juga, dan koneksi internetnya lumayan kenceng. Ada tempat menjemur pakaian dilantai paling atas
Berhubung service apartemen, tiap hari kamar dan apartemennya dibersihkan. Kayak tinggal dihotel aja, seprei dan handuk sehari sekali diganti. Yang paling gedeg waktu ke india adalah, aku membawa dua pasang seprei dan 2 handuk! sebel banget ingatnya. Ngapain coba berat-beratin koper bawa-bawa seprei segala. Tau gitu mendingan bawa perbekalan makanan yang banyak.... (hiks...hiks...penuh penyesalan).  
Ini dia bapak-bapak dan mba ika sedang masak...

Setiap pagi, juga disediakan sarapan. Alhamdulillah sih, tapi ya gitu, setiap hari sarapannya itu-itu saja. Sarapan 2 lembar roti yang sudah dipanggang, telur dadar, mentega dan selai strawberi. Awal-awal seh, seneng-seneng aja, lama kelamaan, sebulan lebih, udah bosen banget. Ditambah lagi waktu diIndia itu, aku sedang hamil muda, ya Allah, perasaan bau telor dadar koq jadi sama baunya sama abang-abang housekeeping nya.
Ruang tamu

Dari segi lokasi, cukup strategis, meski nggak tergolong mahal untuk kantongnya perusahaan, apartemen ini mudah dijangkau, karena dengan jalan utama "MG Road".
By the way, klo di India, hampir disemua kotanya, nama jalan utamanya kebanyakan MG Road / Mahatma Ghandhi Road. Sama kayak kita di Indonesia, kebanyakan di kota-kotanya provinsinya, nama jalan utama yang beken biasanya kan Jalan Sudirman. Dan kebetulan juga, kantor abang terletak di Jalan MG Road ini. Berangkat kekantor, klo nggak ada ricksaw / bajaj yang mau berenti, abang biasa berjalan kaki. Sebetulnya, berjalan kaki di India bukanlah pilihan yang aman dan menyenangkan. Mengingat mobil dan motor yang melintas dijalanan yang suka menerobos sembarangan. Disamping, jalanan trotoar di India, menyuguhkan pemandangan dan wewangian yang sangat tidak sedap. Terkadang, saat melewati trotoar, ada saja orang yang (maaf) buang air kecil sembarangan, jadi sebaiknya menutup hidung rapat-rapat.

Bagi perantau seperti aku dan abang, disediakan fasilitas seperti ini, udah Alhamdulillah banget. Cuma ya, seiingatku, yang mengganggu pemandangan apartemen ini adalah nggak jauh dari apartemen kami ini, ada kawasan orang-orang yang nggak punya tempat tinggal. Rumah mereka cuma terbuat dari kardus, beratapkan terpal, seperti yang pernah aku ceritain sebelumnya. Dari pengamatanku, sepertinya pekerjaan mereka pemulung. Nggak terlalu ramai, cuma ada beberapa kepala keluarga saja. Yah, sebenarnya India kan nggak jauh beda dengan Indonesia. Meski difilm atau sinetron yang terlihat kebanyakan kehidupan yang serba mewah, tapi masih banyak banget, orang-orang yang hidup dibawah garis kemiskinan. 
Pemandangan dari jendela apartemen

lebih lengkap tentang apartemen ini silahkan buka disini

2. Centre Point Service Apartment, Petchburi 15, Bangkok, Thailand.

Awalnya, abang cuma dinas sebentar ke Bangkok. Jadi waktu abang berangkat ke Bangkok, aku pun memutuskan untuk pulang ke Banda Aceh. Tapi ternyata projectnya lama juga, sudah hampir sebulan kami di Banda Aceh, abang belum kelar juga. Karena rindu sama kami, waktu itu Amina baru berusia 6 bulan. Abang memutuskan untuk memboyong kami ke Bangkok. Ceritanya, ayah dan nyanyak yang nganterin kami ke Bangkok, tapi cuma sampai di Kuala Lumpur, nanti kami bertemu di Kuala Lumpur.
Sampailah kami di Bangkok, untuk pertama kalinya. Seumur-umur, nggak pernah terbayang atau mimpi ingin ke bangkok. Siapa sangka, klo Allah udah mengatur semuanya bisa terjadi. Itu adalah negara ke 4 yang pernah aku kunjungi. 

Begitu sampai diapartemennya, yang pertama kali terlintas dibenakku, ini apartemen atau hotel yah? soalnya bagus banget (hehehehehe udik banget yah, abis jarang-jarang kan tinggal dihotel) trus pak satpamnya ramah-ramah bangat, meskipun bahasa Inggrisnya pas-pasan (sama dunk....). Lobi apartemennya memang seperti lobi hotel. Berasa tinggal di hotel, bukan diapartemen. Di Lobinya, disediakan kopi atau teh, self service. Oh ya tambahan, setiap hari di lobi biasanya disediakan buah-buahan, kadang pisang, jeruk, hmm apalagi ya lupa, seringnya seh pisang ma jeruk, dan gratis (ting...ting...).

Sampai akhirnya kami sampai di kamar apartemen. Kamar kami ada di lantai 26. Yang kesemuanya ada 30 lantai, tinggi banget. Wahhh, bagus, jenis kamarnya studio (baru itu pertama kali tau jenis-jenis kamar di apartemen,hihihihi...). Rupanya yah, klo kamar kami jenisnya itu namanya Deluxe Premium 47 sq. Didalamnya tersedia dapur, meja makan, tv, tempat tidur dan kamar mandi ada di satu ruangan. Peralatan makan dan masaknya juga tersedia. Kata abang, ada welcome snack-nya juga. Biasanya seh buah-buahan sekeranjang kecil. Ada dua pintunya, satunya pintu keluar kamar apartemen, seperti koridor hotel, dan yang satunya lagi pintu menuju balkon. Balkonnya gak terlalu luas, balkonnya minimal cukup untuk menjemur pakaian, karena ada amina dan untungnya dia masih bayi, sepanjang hari pintu ke balkon aku kunci, abis serem pagar dibalkon pendek, dan sangat nggak aman. Tempat tidurnya ukuran king. Ada sofa, trus meja kerja, meja rias dan banyak lemari. Kamar mandinya lebih bagus dan mewah dibandingkan dengan apartemen yang di Bangalore. Dasar manusia yah, kerjanya membanding-bandingkan satu dengan lainnya. Tapi tetep dibandingkan dengan rumah sendiri apartemen-apartemen itu jauh lebih mewah, meski nggak senyaman rumah sendiri.

Masalah cuci mencuci, selain nyuci pake tangan, yang bisa dilakukan dimana saja, di apartemen Centre Point Petchabury ini nggak ada mesin cuci disetiap kamarnya. Ada ruangan khusus laundry dilantai 2 (klo nggak salah). Nyucinya pake koin, yang bisa dibeli di resepsionis bawah. Harganya aku udah lupa, berapaan. Jadi kalau mau siap pakai, diperlukan 2 koin, satu untuk mesin cuci, satunya lagi mesin pengering. Kelebihannya dengan ada ruang khusus laundry ini, aku jadi sering ketemu orang-orang. Bahkan bisa dijadikan ruang janjian dengan ibu-ibu lain (ada juga temennya abang yang bawa keluarga).

Apartemen ini juga menyediakan breakfast, seperti dihotel, adanya di lantai 1, sebelahan dengan kolam renang. Oh ya, selain breakfast dan kolam renang, ada playroom untuk anak-anak, gymnasium, ada ruang meeting juga.
Kembali ngomongin masalah breakfast, makanannya lumayan mewah seperti hotel bintang 4 atau 5 kayaknya (hahahha sok tau...) meski nggak semua makanan berani dimakan, karena belum jelas kehalalannya. Jadi ya, makannya cuma roti, salad, cereal, yogurt, atau nasi putih yang dimakan dengan telur mata sapi / omelet. Sekali lagi bener-bener berasa tinggal di hotel. Dasar ibu-ibu ya, kadang amina belum mau makan, kadang-kadang aku sempet-sempetnya ambil 'makanan untuk dibawa kekamar' hihihi, tetep gak mau rugi, dengan berdalih, kan kita cuma makan roti, salad ma buah-buahan, boleh dong yah, bawa pulang....

Kolam renangnya juga lumayan, ada jacuzzi nya pula. Abang dan amina yang biasanya berenang tiap weekend. Klo aku, paling cuma ngeliatin doank, abis nggak bisa berenang seh.. Dikolam renangnya juga tersediakan handuk tersendiri, beda ma handuk dikamar, kalau yang dikamar handuk putih, di kolam renangnya ada handuk coklat. Dan juga tersedia sendal khusus kolam renang. Klo mau duduk-duduk dikolam renang, kita juga bisa pesen makanan atau minuman dari restorannya. Kami biasanya membawa makan dan minuman dari kamar sendiri..

Kamar dibersihkan setiap hari. Waktunya berubah-ubah, kadang pagi, siang atau sore. Ada satu hal yang aku ingat, Waktu itu aku telpon housekeeping, minta dibawakan jemuran, somehow, operatornya nggak ngerti maksudku apa, sampai akhirnya datang orangnya ke kamar, nanya, maksudku apa. Baru akhirnya dia ngerti, klo aku minta jemuran.

Lokasi apartemen ini, sangat strategis, deket sama pusat kotanya. Kebetulan juga deket dengan KBRI, sama-sama di jalan Petchburi ini. Makanya di daerah sini, banyak orang Indonesianya. Klo sesekali males masak, juga bisa beli makanan dikantin KBRI. Selain kantor KBRI, dilingkungan KBRI juga terdapat sekolahan Indonesia. Mulai dari TK, SD, SMP sampai SMA. Untuk belanja keperluan sehari-hari, diujung jalan ada supermarket Big C, kira-kira 15- 20 menit berjalan kaki. Didepan Big C ada central World, mall yang dibakar sewaktu kerusuhan di Bangkok waktu itu. lebih dekat lagi dari apartemen, ada mall platinum. Nah platinum termasuk surga bagi para shoppaholic. Mall ini lebih cocok untuk pedangang, karena barang-barang yang dijual dalam partai besar, kayak tanah abang. Minimal beli 3. Ada juga food courtnya dilantai atas. Dan Alhamdulillah ada makanan halal. Dan mall yang paling deket dengan apartemen adalah Pantip Plaza. Adanya pas disebelah apartemen Grand Diamond. Semuanya lengkap. ada laptop, hp, macam gadget. Kalau yang demen gadget, cucok lah tinggal disini. 

Mesjid terdekat dari apartemen terletak di petchburi 7, atau lebih dikenal dengan soy 7. Di soy 7 ini, banyak orang thailand selatan dan muslim. Selain mesjid, dilorong ini juga banyak restoran muslim yang menyediakan masakan Thailand. Enak-enak dan dijamin halal.
Emak-emak lagi nidurin anak, apa makan siang direstoran yah....


Lebih lengkapnya mengenai apartemen ini silahkan buka disini.

tunggu kelanjutannya ya ...

Senin, 15 Oktober 2012

No title...

Kuala Lumpur, 15 Oktober 2012

Akhirnya posting lagi, setelah sekian lama malesssss bgt. 
Dari pagi udah masak, nyuci, jemur kain, main ma anak-anak bentar, mulailah penyakit malas nya kambuh. Males bgt mau ngapa-ngapain. 
Sebenarnya bete lebih tepat seh. Barusan aja aku telpon calon sekolahannya amina, trus sampe sekarang aku tunggu-tunggu, belum juga ada balasannya, tadi katanya dia mau cek dulu, apa masih ada kelas yang tersedia, apa gak, untuk anak umur 4 th. Trus denger jadwal sekolahnya, panjang juga yah  (maklum udah lama ga sekolah....). Ktanya ada 2 kelas, kelas pagi dan kelas sore. Klo yang pagi mulai dari jam 8.30 sampe 12.00, trus klo yang sore dari jam 13.00 sampe jam 17.00, nah lho, koq lebih lama kelas sore yah? 
Klo uang sekolahnya STD lah, lebih kurang sama ma di JKT.
sementara baru satu sekolah itu dulu yang baru aku hubungi. Itu seh, sekolah Melayu, bukan internasional gitu, cuma dia tetep ngajarnya pake bahasa inggris katanya.

Itupun milih sekolah itu, karena paling dekat ma apartemen, mau pindah apartemen,koq ya males yah, aduh inget-inget pindah barang lagi, capekkkk bgt. Mudah-mudahan dapet sekolahan yang deket ma apartemen deh, semoga.......

Kamis, 31 Mei 2012

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) Virus

Kuala Lumpur,


Setelah dua hari  balik dari Singapore, amina mendadak demam tinggi. Awalnya aku pikir demam biasa, mungkin dia kecapean. Akhirnya seperti biasa aku kasih air putih yang banyak supaya demamnya turun, ternyata dari tengah malam sampai siang demamnya nggak turun juga, sampai akhirnya aku kasih paracetamol setiap 8 jam sekali. Keesokan paginya demam pun belum begitu turun, dan akhirnya aku memutuskan untuk membawanya ke dokter. Sebelum kedokter dia mengeluh sakit saat makan. Aku kira, mungkin dia terkena radang tenggorokan. Saat periksa di dokterpun, dia susah membuka mulutnya, dan dokter cuma melihat tenggorokannya sedikit merah. Lalu dokter memberikan paracetamol dan antibotik. 
Sepulang dari dokter, amina tetap kesulitan saat menelan makanan, dia menangis kesakitan. Jadilah dia hanya makan sedikit. Akhirnya saat dia agak rileks, aku bujuk dia untuk membuka mulutnya, ternyata ada 3 buah sariawan tepat di kiri dan kanan rongga mulutnya. Pantesan dia kesakitan banget saat makan. 
Obat dari dokter masih terus aku berikan, antibiotik kan harus dihabiskan.
Demamnya saat ini udah turun, cuma tinggal hangat sedikit suhu tubuhnya. Gejala penyakit ini antara lain : 

-demam tinggi
-ada bintik-bintik merah dikaki dan tangannya, biasanya nggak langsung terlihat, baru setelah beberapa hari kemudian
-ada sariwan dimulutnya

Penularan penyakit ini pun sangat mudah, biasanya lewat bersentuhan kulit dengan orang yang baru sembuh dari penyakit ini

Dengar dari sepupu yang anaknya kena virus ini juga, dia disarankan oleh dokter untuk :
- Melanjutkan obatnya
- perbanyak istirahat
- memberikan vitamin
- anaknya tetap dimandikan supaya steril

- berikan minuman prebiotik

- trus biar mulutnya agak adem, boleh diberikan ice cream
- sebaiknya tetap dirumah saja, supaya tidak menular ke anak-anak lain

Ya sementara amina sering tidur, meski sesekali bangun dan menangis karena sakit. Mudah-mudahan cepat sembuh ya sayang.