Menu

Jumat, 14 Desember 2012

Teman Baru..

Kuala Lumpur, 

Setelah sekian lama nggak ada temen di apartemen, akhirnya ketemu juga temen baru, Bayangkan aja, udah hampir 3 bulan dikondo ini belum ada temen. Kalau sebelumnya, pernah kenalan juga sama beberapa orang penghuni kondo, meski hanya sekedar berkenalan.
Awal ketemu, beberapa waktu lalu dikolam renang. Seperti biasa ayah dan anak-anak berenang di kondo. Kebetulan ada beberapa orang juga yang berenang pada waktu itu. Trus di kursi sebelahku ada pasangan suami istri, sepengetahuanku istrinya chinese dan suaminya India pakistan. Klo anaknya yang laki-laki, kira-kira berumur 3 th, lebih membingungkan lagi, karena perpaduannya chinese dan India pakistan. Bersama mereka ada seorang wanita yang usianya jauh lebih tua, sepantaran nyanyak atau lebih tua, juga ikut main bersama cucunya. 
Somehow ya, yang namanya anak-anak, mereka jadi rebutan mainan, kebetulan amina bawa mainan mobil-mobilannya ke kolam, anak cowok itu jadi kepengen, dan amina nggak ngasih, jadilah rebutan. Gara-gara itu, aku dan si nenek itu kenalan. Setelah ngobrol-ngobrol, baru kami tau kalau mereka ternyata muslim juga, abis dari penampakannya nggak keliatan seh. Memang bener yah, jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya. Buktinya keluarga yang aku kira bukan muslim ternyata seorang muslim. Ceritanya, 
Mereka, nenek moyangnya berasal dari India utara (biasanya yang berasal dari India Utara, ciri-cirinya kulitnya putih). Pada masa penjajahan Inggris, nenek moyangnya dibawa oleh Inggris untuk dipekerjakan sebagai budak ke Kenya, saat itu Inggris sedang membangun rel kereta api di Kenya. Setelah Kenya merdeka, pekerja-pekerja yang didatangkan oleh Inggris ini, diusir keluar ke Kenya, dan kembali ke India. Di India pun (setelah India merdeka) mereka nggak diakui juga sebagai warga negaranya. Jadilah keluarga ini jadi nggak punya tempat tinggal. Sampai akhirnya mereka ditarik oleh pemerintah  Inggris lagi dan dijadikan warga negaranya. Waduh ribet yah... 
Itu cerita si nenek kepadaku sewaktu aku tanya mereka orang mana? India atau Pakistan. Si nenek itu ke KL dalam rangka mengunjungi anak laki-laki tertua dan cucunya yang sementara bekerja di KL. Dan ternyata menantunya itu bukan orang chinese, ternyata orang vietnam. (hahahhahaha salah lagi....)
Singkat cerita, entah kenapa, tiba-tiba aja, aku nenawarkan mengajak mereka sekeluarga makan malam di tempat kami. Dan mereka setuju. 
Semalam, selepas magrib, mereka sekeluarga udah sampai di kamar kami. Untung banget aku udah kelar masak dan beberes. Lalu mereka sekeluarga makan, Alhamdulillah mereka suka dengan makanan yang aku masak. Dan kita ngobrol-ngobrol sampai jam setengah sepuluh malam. 
Sebelum pulang, si nenek bilang akan mengunjungiku lagi sebelum dia pulang ke Inggris minggu depan, dan menantunya pun bilang kapan-kapan akan mengunjungiku lagi. Alhamdulillah akhirnya dapet temen baru, jadi nggak begitu kesepian lagi :)

Jumat, 30 November 2012

Kangen bude...

Kuala Lumpur,

Selingan dulu neh, sebelum melanjutkan postingan tentang service apartemen. Barusan baru aja selesai bersih-bersih, rapiin rumah dan ngepel. Dan sebentar lagi setumpuk pekerjaan rumah masih menanti, belum nyetrika (udah 3 hari lho!), masak dan bikin kue.
Kalau badan sedang sehat, Alhamdulillah asyik-asyik aja ngerjainnya, tapi ya, kalau kayak kemaren lagi sakit, pengennya ada yang ngebantuin. 

Jadi keingat ma bude. DiJakarta, selalu ada bude yang bantuin aku mengerjakan pekerjaan rumah. Meski pas bude udah nyampe rumah, aku udah kelar rapiin kamar, udah kelar masak, siram tanaman, mandiin dan suapin anak-anak, dan bude ngerjain sisanya. Yang namanya manusia ya, kadang ada aja yang nggak puas. Kadang aku masih merasa ada aja kerjaan bude yang kurang beres. Seringnya ya, bude suka datang telat kerumah. Pagi-pagi, selalu aja repot. Padahal abis sholat subuh, jarang tidur lagi, udah beberes, masak, kadang udah kepasar sendirian. Nah, kebayang dong, kalau pas pulang dari pasar bude belum juga sampai dirumah. Rumah berantakan, anak-anak yang baru bangun belum pada mandi dan sarapan, dan yang paling ribet, kalau belum masak. Waduh repot bener deh....
Harusnya aku yang maklum yah, bude punya keluarga sendiri yang tiap hari juga harus diurusin.Biasanya dia baru akan datang kerumahku, kalau pekerjaan rumahnya udah kelar, paling cepet sekitar jam 8.30 atau jam 10. Ditambah lagi, si bude ini punya seabreg kegiatan selain bantuin aku, dia juga pengurus di rt, posyandu dikelurahan, dan lain-lain. Yah dia mau bantuin aku aja udah syukur Alhamdulillah mengingat saat ini, susah banget nyarinya. Kalau dulu seh ada 2 orang yang bantuin, satunya bude untuk nyuci dan nyetrika, dan satunya lagi ada mba yang memang tinggal dirumah untuk bersih-bersih. Sampai akhirnya yang tinggal dirumah berhenti, karena mau nikah, jadi tinggallah bude. Kadang aku kasian ngeliat bude ngerjain kerjaan rumah sendirian plus bantuin aku juga. Demi membantu perekonomian keluarga, jadilah dia sanggup menjalaninya. Alasan bude mau bantuin aku juga karena rumah kami sangat berdekatan (rumahnya ada dibelakang rumahku). Jadi sambil bekerja, bude juga bisa memantau anak-anaknya. Sebisa mungkin aku mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, tidak terlalu tergantung dengan kehadiran bude. Kadang kalau saat kebetulan bude berhalangan datang, aku sendirian mengerjakan pekerjaan rumah.

Nah sekarang, disaat aku gak dijakarta, tinggal jauh dengan keluarga, jauh dari nyanyak, jauh dari mama, dan terutama jauh dari bude. Mau nggak mau, semua pekerjaan semua aku yang mengerjakannya. Kalau aku sakit, barulah terasa betapa besar bantuan seorang pembantu dalam hidupku. Ada yang bantuin ngurusin anak-anak, ada yang masakin makanan, ada yang bantuin belanja ke pasar. Meski sakit, semuanya tetap harus dikerjakan sendiri, meski abang juga ikut membantu, cuma kan kasian, karena abang juga harus kerja...

My point is jangan pernah remehkan pekerjaan pembantu. Jangan pernah menganggap dia lebih rendah kedudukannya dari kita (hanya karena kita yang menggajinya). Meski cara kerjanya nggak sesuai dengan kita, kita masih bisa komunikasikan bersama. Ambil jalan tengahnya. Sesungguhnya bukan hanya dia yang membutuhkan gaji dari kita, tapi kita pun membutuhkan bantuan tenaga dari nya. Apalagi dihadapan anak-anak, jangan bossy sama pembantu, karena anak-anak akan bertindak lebih dari itu. Mereka adalah partner kita, teman kita, orang yang pertama bantuin kita saat kita memerlukan bantuan. Dan usahakan untuk mengerjakan sendiri apa yang bisa kita lakukan, tanpa harus meminta bantuan orang lain.
Duh, jadi bener-bener kangen neh ma bude.... Apalagi kita biasa suka jalan bareng, sering ngalor ngidul bersama. Makasih banyak ya bude, karena udah sabar menghadapi aku, makasih untuk semuanya. Maafkan untuk semua sikap atau ucapan aku yang membuat bude tersinggung. Sampai kapan aku tetap nggak bisa membalas budi baik bude untuk kami sekeluarga, semoga bude dan keluarga di Jakarta selalu medapat lindungan dari Allah. Amin.

Selasa, 27 November 2012

Meriview servis apartemen.. part 2

Kuala Lumpur,

ini lanjutannya,

3. Centre Point, On the of Top Robinson Bangrak, Silom, Bangkok

Setelah beberapa bulan tinggal di Centre Point Petchburi, ternyata bosan juga. Abang dan teman-temannya berencana pindah, cari suasana baru. Trus akhirnya kita coba survey centre point silom ini. Salah satu pertimbangannya adalah Centre Point Silom ini deket banget dengan stasiun BTS Saphan Taksin, jadi abang ke kantor lebih mudah, nggak pake macet. Di Bangkok lalu lintasnya 11- 12 ma Jakarta, macet-macet juga, terlebih saat hujan. Waktu survey kesana, aku langsung sreg. Gimana nggak, apartemen ini letaknya diatas pusat perbelanjaan Robinson. Trus ya, begitu keluar gerbang, ada mesjid, dan ada pasar yang menjual daging sapi dan ayam halal, ditambah lagi, di sore hari ada pasar sayuran dan buah-buahan segar. Lengkaplah sudah, pas abang nanya pendapatku, langsung aku approve, kalau bisa pindah secepatnya. 

Foto dulu didepan stasiun BTS sama om Barkah, sebelum jalan-jalan ke Dream World...
Setelah nego dengan bosnya, akhirnya kami diperbolehkan pindah ke kamar apartemen dengan 1 kamar tidur. Alhamdulillah. Lebih besar ruangannya, jadi kalau temen-temen abang makan malam di kamar jadi lebih lega. Dapet kamar One Bedroom Grand Suite 90 Sq.m. Kamarnya besar banget, ada lemari yang lebih banyak, meja rias, meja kerja, meja makan, tv ada 2, satu diruang tamu dan satu di kamar tidur, Dan kamar mandinya, gede banget (hahahhaha keluar noraknya...). Bathtubnya bentuk bulat gitu deh. Subhanallah. Dapurnya lebih luas, dan bedanya di centre point Silom dan Petchburi, di Silom, ada mesin cuci dimasing-masing kamar, jadi nggak ada lagi ruang laudri. Furniture nya juga lebih bagus dan baru, dibandingkan dengan Centre Point Petchburi (tuh kan jadi ngebanding-bandingin lagi.....). Alhamdulillah dengan segala kemewahan yang pernah aku rasakan.

Rabu, 21 November 2012

Meriview servis apartemen...part 1

Kuala Lumpur,

mumpung iseng dan nggak ada bahan lain untuk diomongin, mungkin ada manfaat juga mereview ulang jenis-jenis apartemen yang pernah aku tinggalin. Semoga bermanfaat.

1. Trinity Grand, off MG Road, Bangalore, India

Itu kali pertamanya, seumur-umur, tinggal diapartemen. Klo dulu suka bingung sama orang-orang yang suka tinggal diapartemen, menurutku nggak ada enak-enaknya. Sampai akhirnya aku tinggal diapartemen ini. Klo ukuran kantong sendiri, harga sewa apartemen ini cukup mahal. Tapi klo dibayarin kantor, termasuk yang so-so lah. Klo level manager kayaknya lebih bagus lagi kali yah....
Pintu Masuk kepekarangan apartemen

Waktu itu bangunannya klo nggak salah terdiri dari 3 atau 4 lantai. Trus yang aku inget nggak ada lift nya. Satu lantainya terdiri dari 2 kamar. Dalam ruangan tiap lantainya, ada dapur (kitchen set, plus peralatan dapur yang lengkap), tv, ruang tamu dan meja makan. Dimasing-masing kamar, ada kamar mandinya, kamar mandinya standar, nggak ada bath tub. Ukuran kamar pun termasuk luas. Ada meja kerja dan kaca hias. Ada wifi juga, dan koneksi internetnya lumayan kenceng. Ada tempat menjemur pakaian dilantai paling atas
Berhubung service apartemen, tiap hari kamar dan apartemennya dibersihkan. Kayak tinggal dihotel aja, seprei dan handuk sehari sekali diganti. Yang paling gedeg waktu ke india adalah, aku membawa dua pasang seprei dan 2 handuk! sebel banget ingatnya. Ngapain coba berat-beratin koper bawa-bawa seprei segala. Tau gitu mendingan bawa perbekalan makanan yang banyak.... (hiks...hiks...penuh penyesalan).  
Ini dia bapak-bapak dan mba ika sedang masak...

Setiap pagi, juga disediakan sarapan. Alhamdulillah sih, tapi ya gitu, setiap hari sarapannya itu-itu saja. Sarapan 2 lembar roti yang sudah dipanggang, telur dadar, mentega dan selai strawberi. Awal-awal seh, seneng-seneng aja, lama kelamaan, sebulan lebih, udah bosen banget. Ditambah lagi waktu diIndia itu, aku sedang hamil muda, ya Allah, perasaan bau telor dadar koq jadi sama baunya sama abang-abang housekeeping nya.
Ruang tamu

Dari segi lokasi, cukup strategis, meski nggak tergolong mahal untuk kantongnya perusahaan, apartemen ini mudah dijangkau, karena dengan jalan utama "MG Road".
By the way, klo di India, hampir disemua kotanya, nama jalan utamanya kebanyakan MG Road / Mahatma Ghandhi Road. Sama kayak kita di Indonesia, kebanyakan di kota-kotanya provinsinya, nama jalan utama yang beken biasanya kan Jalan Sudirman. Dan kebetulan juga, kantor abang terletak di Jalan MG Road ini. Berangkat kekantor, klo nggak ada ricksaw / bajaj yang mau berenti, abang biasa berjalan kaki. Sebetulnya, berjalan kaki di India bukanlah pilihan yang aman dan menyenangkan. Mengingat mobil dan motor yang melintas dijalanan yang suka menerobos sembarangan. Disamping, jalanan trotoar di India, menyuguhkan pemandangan dan wewangian yang sangat tidak sedap. Terkadang, saat melewati trotoar, ada saja orang yang (maaf) buang air kecil sembarangan, jadi sebaiknya menutup hidung rapat-rapat.

Bagi perantau seperti aku dan abang, disediakan fasilitas seperti ini, udah Alhamdulillah banget. Cuma ya, seiingatku, yang mengganggu pemandangan apartemen ini adalah nggak jauh dari apartemen kami ini, ada kawasan orang-orang yang nggak punya tempat tinggal. Rumah mereka cuma terbuat dari kardus, beratapkan terpal, seperti yang pernah aku ceritain sebelumnya. Dari pengamatanku, sepertinya pekerjaan mereka pemulung. Nggak terlalu ramai, cuma ada beberapa kepala keluarga saja. Yah, sebenarnya India kan nggak jauh beda dengan Indonesia. Meski difilm atau sinetron yang terlihat kebanyakan kehidupan yang serba mewah, tapi masih banyak banget, orang-orang yang hidup dibawah garis kemiskinan. 
Pemandangan dari jendela apartemen

lebih lengkap tentang apartemen ini silahkan buka disini

2. Centre Point Service Apartment, Petchburi 15, Bangkok, Thailand.

Awalnya, abang cuma dinas sebentar ke Bangkok. Jadi waktu abang berangkat ke Bangkok, aku pun memutuskan untuk pulang ke Banda Aceh. Tapi ternyata projectnya lama juga, sudah hampir sebulan kami di Banda Aceh, abang belum kelar juga. Karena rindu sama kami, waktu itu Amina baru berusia 6 bulan. Abang memutuskan untuk memboyong kami ke Bangkok. Ceritanya, ayah dan nyanyak yang nganterin kami ke Bangkok, tapi cuma sampai di Kuala Lumpur, nanti kami bertemu di Kuala Lumpur.
Sampailah kami di Bangkok, untuk pertama kalinya. Seumur-umur, nggak pernah terbayang atau mimpi ingin ke bangkok. Siapa sangka, klo Allah udah mengatur semuanya bisa terjadi. Itu adalah negara ke 4 yang pernah aku kunjungi. 

Begitu sampai diapartemennya, yang pertama kali terlintas dibenakku, ini apartemen atau hotel yah? soalnya bagus banget (hehehehehe udik banget yah, abis jarang-jarang kan tinggal dihotel) trus pak satpamnya ramah-ramah bangat, meskipun bahasa Inggrisnya pas-pasan (sama dunk....). Lobi apartemennya memang seperti lobi hotel. Berasa tinggal di hotel, bukan diapartemen. Di Lobinya, disediakan kopi atau teh, self service. Oh ya tambahan, setiap hari di lobi biasanya disediakan buah-buahan, kadang pisang, jeruk, hmm apalagi ya lupa, seringnya seh pisang ma jeruk, dan gratis (ting...ting...).

Sampai akhirnya kami sampai di kamar apartemen. Kamar kami ada di lantai 26. Yang kesemuanya ada 30 lantai, tinggi banget. Wahhh, bagus, jenis kamarnya studio (baru itu pertama kali tau jenis-jenis kamar di apartemen,hihihihi...). Rupanya yah, klo kamar kami jenisnya itu namanya Deluxe Premium 47 sq. Didalamnya tersedia dapur, meja makan, tv, tempat tidur dan kamar mandi ada di satu ruangan. Peralatan makan dan masaknya juga tersedia. Kata abang, ada welcome snack-nya juga. Biasanya seh buah-buahan sekeranjang kecil. Ada dua pintunya, satunya pintu keluar kamar apartemen, seperti koridor hotel, dan yang satunya lagi pintu menuju balkon. Balkonnya gak terlalu luas, balkonnya minimal cukup untuk menjemur pakaian, karena ada amina dan untungnya dia masih bayi, sepanjang hari pintu ke balkon aku kunci, abis serem pagar dibalkon pendek, dan sangat nggak aman. Tempat tidurnya ukuran king. Ada sofa, trus meja kerja, meja rias dan banyak lemari. Kamar mandinya lebih bagus dan mewah dibandingkan dengan apartemen yang di Bangalore. Dasar manusia yah, kerjanya membanding-bandingkan satu dengan lainnya. Tapi tetep dibandingkan dengan rumah sendiri apartemen-apartemen itu jauh lebih mewah, meski nggak senyaman rumah sendiri.

Masalah cuci mencuci, selain nyuci pake tangan, yang bisa dilakukan dimana saja, di apartemen Centre Point Petchabury ini nggak ada mesin cuci disetiap kamarnya. Ada ruangan khusus laundry dilantai 2 (klo nggak salah). Nyucinya pake koin, yang bisa dibeli di resepsionis bawah. Harganya aku udah lupa, berapaan. Jadi kalau mau siap pakai, diperlukan 2 koin, satu untuk mesin cuci, satunya lagi mesin pengering. Kelebihannya dengan ada ruang khusus laundry ini, aku jadi sering ketemu orang-orang. Bahkan bisa dijadikan ruang janjian dengan ibu-ibu lain (ada juga temennya abang yang bawa keluarga).

Apartemen ini juga menyediakan breakfast, seperti dihotel, adanya di lantai 1, sebelahan dengan kolam renang. Oh ya, selain breakfast dan kolam renang, ada playroom untuk anak-anak, gymnasium, ada ruang meeting juga.
Kembali ngomongin masalah breakfast, makanannya lumayan mewah seperti hotel bintang 4 atau 5 kayaknya (hahahha sok tau...) meski nggak semua makanan berani dimakan, karena belum jelas kehalalannya. Jadi ya, makannya cuma roti, salad, cereal, yogurt, atau nasi putih yang dimakan dengan telur mata sapi / omelet. Sekali lagi bener-bener berasa tinggal di hotel. Dasar ibu-ibu ya, kadang amina belum mau makan, kadang-kadang aku sempet-sempetnya ambil 'makanan untuk dibawa kekamar' hihihi, tetep gak mau rugi, dengan berdalih, kan kita cuma makan roti, salad ma buah-buahan, boleh dong yah, bawa pulang....

Kolam renangnya juga lumayan, ada jacuzzi nya pula. Abang dan amina yang biasanya berenang tiap weekend. Klo aku, paling cuma ngeliatin doank, abis nggak bisa berenang seh.. Dikolam renangnya juga tersediakan handuk tersendiri, beda ma handuk dikamar, kalau yang dikamar handuk putih, di kolam renangnya ada handuk coklat. Dan juga tersedia sendal khusus kolam renang. Klo mau duduk-duduk dikolam renang, kita juga bisa pesen makanan atau minuman dari restorannya. Kami biasanya membawa makan dan minuman dari kamar sendiri..

Kamar dibersihkan setiap hari. Waktunya berubah-ubah, kadang pagi, siang atau sore. Ada satu hal yang aku ingat, Waktu itu aku telpon housekeeping, minta dibawakan jemuran, somehow, operatornya nggak ngerti maksudku apa, sampai akhirnya datang orangnya ke kamar, nanya, maksudku apa. Baru akhirnya dia ngerti, klo aku minta jemuran.

Lokasi apartemen ini, sangat strategis, deket sama pusat kotanya. Kebetulan juga deket dengan KBRI, sama-sama di jalan Petchburi ini. Makanya di daerah sini, banyak orang Indonesianya. Klo sesekali males masak, juga bisa beli makanan dikantin KBRI. Selain kantor KBRI, dilingkungan KBRI juga terdapat sekolahan Indonesia. Mulai dari TK, SD, SMP sampai SMA. Untuk belanja keperluan sehari-hari, diujung jalan ada supermarket Big C, kira-kira 15- 20 menit berjalan kaki. Didepan Big C ada central World, mall yang dibakar sewaktu kerusuhan di Bangkok waktu itu. lebih dekat lagi dari apartemen, ada mall platinum. Nah platinum termasuk surga bagi para shoppaholic. Mall ini lebih cocok untuk pedangang, karena barang-barang yang dijual dalam partai besar, kayak tanah abang. Minimal beli 3. Ada juga food courtnya dilantai atas. Dan Alhamdulillah ada makanan halal. Dan mall yang paling deket dengan apartemen adalah Pantip Plaza. Adanya pas disebelah apartemen Grand Diamond. Semuanya lengkap. ada laptop, hp, macam gadget. Kalau yang demen gadget, cucok lah tinggal disini. 

Mesjid terdekat dari apartemen terletak di petchburi 7, atau lebih dikenal dengan soy 7. Di soy 7 ini, banyak orang thailand selatan dan muslim. Selain mesjid, dilorong ini juga banyak restoran muslim yang menyediakan masakan Thailand. Enak-enak dan dijamin halal.
Emak-emak lagi nidurin anak, apa makan siang direstoran yah....


Lebih lengkapnya mengenai apartemen ini silahkan buka disini.

tunggu kelanjutannya ya ...

Senin, 15 Oktober 2012

No title...

Kuala Lumpur, 15 Oktober 2012

Akhirnya posting lagi, setelah sekian lama malesssss bgt. 
Dari pagi udah masak, nyuci, jemur kain, main ma anak-anak bentar, mulailah penyakit malas nya kambuh. Males bgt mau ngapa-ngapain. 
Sebenarnya bete lebih tepat seh. Barusan aja aku telpon calon sekolahannya amina, trus sampe sekarang aku tunggu-tunggu, belum juga ada balasannya, tadi katanya dia mau cek dulu, apa masih ada kelas yang tersedia, apa gak, untuk anak umur 4 th. Trus denger jadwal sekolahnya, panjang juga yah  (maklum udah lama ga sekolah....). Ktanya ada 2 kelas, kelas pagi dan kelas sore. Klo yang pagi mulai dari jam 8.30 sampe 12.00, trus klo yang sore dari jam 13.00 sampe jam 17.00, nah lho, koq lebih lama kelas sore yah? 
Klo uang sekolahnya STD lah, lebih kurang sama ma di JKT.
sementara baru satu sekolah itu dulu yang baru aku hubungi. Itu seh, sekolah Melayu, bukan internasional gitu, cuma dia tetep ngajarnya pake bahasa inggris katanya.

Itupun milih sekolah itu, karena paling dekat ma apartemen, mau pindah apartemen,koq ya males yah, aduh inget-inget pindah barang lagi, capekkkk bgt. Mudah-mudahan dapet sekolahan yang deket ma apartemen deh, semoga.......

Kamis, 31 Mei 2012

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) Virus

Kuala Lumpur,


Setelah dua hari  balik dari Singapore, amina mendadak demam tinggi. Awalnya aku pikir demam biasa, mungkin dia kecapean. Akhirnya seperti biasa aku kasih air putih yang banyak supaya demamnya turun, ternyata dari tengah malam sampai siang demamnya nggak turun juga, sampai akhirnya aku kasih paracetamol setiap 8 jam sekali. Keesokan paginya demam pun belum begitu turun, dan akhirnya aku memutuskan untuk membawanya ke dokter. Sebelum kedokter dia mengeluh sakit saat makan. Aku kira, mungkin dia terkena radang tenggorokan. Saat periksa di dokterpun, dia susah membuka mulutnya, dan dokter cuma melihat tenggorokannya sedikit merah. Lalu dokter memberikan paracetamol dan antibotik. 
Sepulang dari dokter, amina tetap kesulitan saat menelan makanan, dia menangis kesakitan. Jadilah dia hanya makan sedikit. Akhirnya saat dia agak rileks, aku bujuk dia untuk membuka mulutnya, ternyata ada 3 buah sariawan tepat di kiri dan kanan rongga mulutnya. Pantesan dia kesakitan banget saat makan. 
Obat dari dokter masih terus aku berikan, antibiotik kan harus dihabiskan.
Demamnya saat ini udah turun, cuma tinggal hangat sedikit suhu tubuhnya. Gejala penyakit ini antara lain : 

-demam tinggi
-ada bintik-bintik merah dikaki dan tangannya, biasanya nggak langsung terlihat, baru setelah beberapa hari kemudian
-ada sariwan dimulutnya

Penularan penyakit ini pun sangat mudah, biasanya lewat bersentuhan kulit dengan orang yang baru sembuh dari penyakit ini

Dengar dari sepupu yang anaknya kena virus ini juga, dia disarankan oleh dokter untuk :
- Melanjutkan obatnya
- perbanyak istirahat
- memberikan vitamin
- anaknya tetap dimandikan supaya steril

- berikan minuman prebiotik

- trus biar mulutnya agak adem, boleh diberikan ice cream
- sebaiknya tetap dirumah saja, supaya tidak menular ke anak-anak lain

Ya sementara amina sering tidur, meski sesekali bangun dan menangis karena sakit. Mudah-mudahan cepat sembuh ya sayang.

Minggu, 27 Mei 2012

Jika anak dibesarkan

Kuala Lumpur,

Ini kutipan puisi dari Dorothy Law Nolte yang aku ambil dari sini :

Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan/kekerasan, dia belajar membenci
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, dia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, dia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, dia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, dia pun belajar menemukan cinta dalam kehidupan



Jumat, 11 Mei 2012

The Incredible India.....(part 1)

Kuala Lumpur,

Karena tinggal ditaman seputeh dan kemana- mana seringnya ngelewati Brickfield, Little India nya Malaysia, aku jadi teringat pengalaman ke India dulu. Saat pertama kalinya abang membawaku terbang ke Asia Selatan.  Kebetulan abang ada job disana selama 3 bulan (awalnya), dan dia ngajak istrinya yang kebetulan baru jadi pengangguran. Dimulailah perjalanan ke India. Awalnya aku seneng banget, super excited, mungkin bagi orang lain aneh yah, masa diajak ke India seneng seh? Pernah seh liat di tv gimana suasana kehidupan di India, tapi tetap aja seneng karena ngeliat langsung gimana suasana negaranya Bollywood (emang dasar penggemar film India).
First time naik SQ, itupun kebetulan, karena tiket abang diambil kantor, ya dengan senang hati, aku pun ngikut naik SQ (tapi bayar sendiri, nggak dibayarin kantor). Pas di pesawat seh senang-senang aja, tau sendiri gimana pelayanan naik pesawat mahal, meskipun cuma kelas ekonomi, beda lah. Apalagi buat aku yang biasa naik pesawat murahan, naik SQ udah surga banget. Trus transit di Singapore. Klo ke Singapore udah beberapa kali, jadi nggak begitu kampungan lagi (hihihihi).

Selasa, 08 Mei 2012

Fruit Tart Taman Seputeh

Kuala Lumpur,

Apa coba judul resepnya, ga apa-apalah cocok sama asal mulanya aku pertama kali buatnya, yaitu di taman seputeh. Sebenarnya udah pernah makan fruit tart sebelumnya, cuma koq aku merasa biasa-biasa aja yah, fla nya gitu-gitu aja, nggak ada yang spesial rasanya. Trus selama disini koq jadi bosen bikin dessert yang itu-itu aja, jadi pengen nyoba yang baru, nah jadilah aku bikin fruit tart ini. Setelah nyobain, flanya menurutku enak dan ayah yang tadinya nggak mau makan buah, sekarang doyan deh. Resepnya nyontek dari sini,tapi udah sedikit dimodifikasi, berikut resepnya :

Ayo Gunakan Produk Halal

Kuala Lumpur,

Sebagai pecinta makanan, aku termasuk orang yang lumayan suka mencoba-coba berbagai macam jenis masakan dan makanan.Pas kuliah di Jakarta rasanya selama makanan itu bersih dan ga aneh2 aku makan aja. Cuma ya itu ga semuanya, maklum karena keterbatasan dana. Semakin kesini-kesini, setelah banyak mendengar isu-isu makanan yang tidak halal akhir-akhir ini, aku jadi semakin mawas diri. Wah jangan-jangan aku pernah lagi makan makanan yang nggak halal, Nauzubillah, Ya Allah ampuni dosaku. Sebagai orang islam, aku dan kebanyakan muslim lainnya sepertinya banyak yang kurang peduli akan masalah ini. Coba deh liat klo ke mal-mal atau restoran2, meskipun di gerai-gerai makanan tersebut tidak mencantumkan logo halal, selama makanan itu "enak" pasti banyak yang ngantri. Entah itu di warung emperan maupun direstoran-restoran mahal. Padahal kita sebagai orang indonesia yang penduduk muslimnya terbanyak di dunia harusnya lebih "aware" untuk menyaring dan memilih apa2 yang akan masuk kedalam perut kita. Kita kan bukan orang barbar yang pemakan semua. Sebagai muslim jelas tertulis didalam Al Qur'an, apa-apa saja makanan yang boleh dimakan dan apa yang tidak. Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu.

Misalnya aja ayam, semestinya memang ayam itu halal dimakan. Akan tetapi, kita harus lebih teliti sebelum memakan. Ingat, apakah ayam itu sudah disembelih dengan cara yang benar? apakah ayam itu dimasak dengan menggunakan bahan2 makanan yang halal, seperti kecapnya, bumbunya dan lain-lain? Kebanyakan dari kita nggak memikirkan sampai kepada hal itu, termasuk aku.
Jadi ingat dulu jaman smp, Aceh, yang rata2 penduduknya muslim (kecuali yang chinese ya) semua warung-warung makanan seh "no doubt" halal. Bahkan akupun sering makan makanan diwarung-warung makan yang penjualnya memang bukan orang muslim, dengan asumsi makanan yang dijual pastilah halal, mana mungkin mereka menjual makanan yang nggak halal. Padahal klo dipikir2 bisa aja kan bumbu2 masakannya ga halal, Bisa saja mereka menggunakan kecap2 ikan atau saos tiram atau bumbu "spesial" yang nggak halal, siapa yang tahu? Mie kocok misalnya, yang bahan-bahannya terdiri dari mie basah, tauge, kuah kaldu dan daging giling (jadi ngences ngomonginnya...) bisa sajakan daging gilingnya dicampur (bukan murni daging sapi, klo pun daging sapi, apakah sudah disembelih secara benar) atau bisa saja bahan untuk membuat kuah kaldu yang enak itu bahan2nya berasal dari bahan yang tidak halal? Waduh klo di ingat2 jadi serem euy...

Contoh kasus 1
Pengalamanku dulu waktu pertama kali kejakarta, didekat rumah pamanku, ada satu warung bakso. Karena udah lapar banget, dan nggak pikir panjang langsung aja pesan satu mangkok porsi mie bakso. Sebelum makan aku baca basmallah, percaya atau nggak, koq pas baru makan berapa suap, rasanya aneh ya, nggak seperti bakso sapi yang biasa aku makan, rasanya gimana gitu. Sampai akhirnya aku putuskan nggak menghabiskan baksonya. Udahlah biar aja mubazir, daripada ga enak hati makannya. Pas udah nyampe dirumah pamanku, aku ditawari makan, trus aku bilang tadi udah makan diwarung sebelah rumah. Pas tanteku dengar, dia langsung bilang, Astaghfirullah, Nah lho? trus aku nanya, memangnya kenapa, ada yang salah? kata tanteku warung bakso itu nggak halal. Langsung lemes rasanya, pantesan aja rasanya lain, rupanya ada babi dibalik bakso. Tanteku tau karena memang mereka tetanggaan. Padahal sebelum memesan makanan aku sempat ngeliat daftar menunya, nggak ada babi dilist nya. Pelajaran yang aku petik saat itu, jangan makan lagi diwarung itu, dan jangan makan makanan diwarung yang penjual makanannya bukan muslim

Kasus 2
Makan di Duck King. Aku udah lupa kapan pertama kali aku makan di resto itu. Seingatku dari pertama nyobain langsung cocok dilidah. Setelah tahu masalah isu-isu makanan tidak halal, aku jadi nggak pernah makan lagi direstoran itu kira2 sejak 3 th lalu. Apalagi klo ngeliat bebek yang dipajang dan digantung didepan etalase resto itu seperti disembelih tidak sesuai dengan syariat islam (lehernya masih utuh, ga ngerti gimana cara sembelihnya). Selain itu, setelah aku cek, memang restoran itu sampai sekarang tidak ada sertifikasi halalnya.

Kasus 3
Waktu ayah dapat tugas ke Manila. Dari awal aku udah siapan makanan untuk dibawa selama seminggu kesana. Aku udah masakin rendang dan ikan kayu dari nyanyak. Abis takut klo-kalo disana nantinya ayah susah nyari makanan yang halal disana. Entah kenapa juga ayah waktu itu males bawanya, klo ga salah karena nggak mau repot. Trus aku tawarin bawa makanan instant juga gak mau(ayah memang ga begitu suka makan makanan instant). Untung sempat juga aku selipkan 2 bungkus indomie kedalam kopernya. Dan ternyata benar, susah banget nyari makanan halal di Manila. Pastinya ada, cuma pasti bener2 susah nyarinya. Mau makan makanan fast food pun nggak dijamin halal. Pernah ada yang nanya ke salah satu francaise fast food terkenal di Manila, mereka bilang minyak yang digunakan pun berasal dari babi. Kasian bener ayah saat itu. Bisanya cuma makan makanan Vegetarian atau cuma mesen nasi putih. Dan untungnya di hari-hari terakir masih ada sisa indomie yang aku selipin. Makanya ayah, klo mama bekalin bawa aja, feeling mama kan tajam, bisa menerawang (apa coba???)

Kasus 4
Pas nyari-nyari bahan-bahan buat bikin cheese cake. Dulu banget, pas cheese cake baru booming di Indonesia, aku iseng2 nyari resep2nya, dan kebanyakan dari resep cheese yang aku baca, rata2 memakai bahan kue yang namanya gelatin. Setelah browsing sana sini, ternyata gelatin itu kebanyakan terbuat dari lemak babi. Kalaupun ada dari lemak sapi, belum tentu sapi nya disembelih dengan halal. Waktu itu aku jadi mengurungkan niat membuat cheese cake, sampai akhirnya beberpa tahun kemudian aku nemuin resep cheese cake dengan yang menggunakan bahan2 yang halal.

Kasus 5
Hampir aja lupa, Waktu aku divonis dokter bahwa saat hamil ACA ku tinggi dan harus suntik Heparin. Aku juga diberi tahu oleh dokter Hematologi bahwa ada 2 jenis heparin yang bisa aku pilih, satu yang berasal dari babi (yang paling bagus efeknya) dan satunya lagi berasal dari sapi. Pastinya aku memilih yang berasal dari sapi, meskipun aku harus suntik heparin sehari dua kali selama hamil.

Kasus 6
Bahan-bahan kosmetik dan personal care yang sehari-hari kita gunakan. Klo bisa sebelum menggunakan produk2 kecantikan benar2 diteliti dulu, apakah bahan2nya berasal dari bahan2 yang boleh kita gunakan. Bayangkan saja klo kita sholat akan tetapi diwajah kita masih terdapat foundation atau bedak atau apalah yang tidak halal, apakah nantinya sholat kita akan sah? Apalagi sekarang InsyaAllah sudah ada produk2 kecantikan yang ada label halalnya. Yang InsyaAllah terjamin kehalalannya, kan jadinya tenang, mau sholatpun nggak perlu khawatir.

Dan masih banyak kasus-kasus lainnya yang aku udah lupa detailnya. Jadi teringat, dulu waktu aku pulang ke Banda Aceh dari Jakarta naik kapal laut, aku pernah satu kamar dengan seorang ibu yang berasal dari tanah Karo, Sumatra Utara. Awalnya aku nggak nyangka klo si ibu itu seorang muslim. Soalnya setiap malam, dikamar kelas 2B itu (kamar tempat tidur di dalam kapal berisi 8 ranjang) yang semuanya sodara si ibu itu, mereka suka nyanyi pake bahasa batak gitu, dalam pikiranku, pastilah mereka semua kristen yang taat. Eh setelah berkenalan dengan mereka semuanya termasuk ibu itu, ternyata nggak semuanya kristen. Ibu itu muslim dan dia seorang muaalaf. Sampai akhirnya dia cerita bagaimana ceritanya sampai akhirnya dia menemukan hidayah dan memeluk agama Islam. Rupanya ibu ini seorang dosen, dan saat dia menyelesaikan tesis S3nya, dia meneliti tentang apa hubungan makanan dengan perilaku seseorang. Disitulah dia mulai mengenal Islam. Ternyata makanan yang baik dan halal akan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang setelah diteliti secara ilmiah. AKu udah lupa gimana detail penjelasan. Intinya dia berpesan padaku, kalau nanti aku punya anak, ingat untuk selalu memberi anak-anakku nanti dengan makanan yang halal, karena itu akan mempengaruhi perilaku anak-anakku kelak.

Makanan yang halal itu bukan hanya berasal dari bahan makanannya tapi juga bagaimana cara mendapatkannya. Kepada ayahnya anak-anak aku selalu berpesan, aku nggak masalah berapapun gajinya selama dia berasal dari harta yang halal dengan cara yang halal aku ikhlas menerimanya, apalagi klo banyak (nah lho!!!!!).
Yah mulai sekarang kita sama-sama menjagalah supaya selalu berhati-hati dalam memilih makanan. Mencari makanan yang halal wajib hukumnya bagi setiap muslim. Klo masih banyak pilihan makanan yang halal dan pasti kehalalannya kenapa harus nyoba yang NON HALAL? Ayo gunakan semua produk Halal baik itu makanan, obat2an, maupun kebutuhan sehari-hari. Say no to produk2 Non Halal. InsyaAllah hidup kita nanti akan lebih barakah. amin.

Kamis, 03 Mei 2012

Cara membuat Asam Sunti

Kuala Lumpur,

Sebagai orang Aceh dan suka dengan masakan Aceh, Asam sunti adalah bumbu wajib yang harus ada di lemari penyimpanan. Klo aku yang pecinta asam sunti, kemana aja pergi, pasti bawa. Abis enak seh dipakai untuk masakan apa aja (kecuali daging yah..) Digoreng sama telor ceplok oke, dimasak gulai ayam enak, dimasak sama ikan wajib, pokoknya always asam sunti. Biasanya aku selalu dapat kiriman asam sunti dari Aceh, karena males bikin sendiri. Ceritanya, pas kemaren sewaktu abis melahirkan ada sida yang nemenin aku dan jago bikin asam sunti, jadilah belimbing wuluh yang sedang berbuah dihalaman depan gak terbuang, dan semuanya dibuat asam sunti. Nah buat yang penasaran cara bikinnya, berikut caranya :

Kamis, 26 April 2012

Ngaji yuk nak...

Kuala Lumpur,
Ada keberkahan tersendiri untuk orang tua dan anak apabila orang tuanya sendiri yang pertama kali memperkenalkan Al-Qur'an kepada anaknya. Ditambah lagi, aku pernah baca buku tentang seorang anak jenius Hussein Tbatabataba'i, dalam usianya 7 tahun sudah menyandang gelar doktor karena sudah hafal dan paham Al-Qur'an. Subhanallah. Bayangkan saja, kita saja baca qur'an masih senin kamis, seumur hidup khatam qur'an boleh dihitung dengan jari. Nah ini, anak yang "meutuah" ini umur 7 th sudah bisa hafal dan paham qur'an. Orang tua mana yang bahagia dengarnya, kalaulah anak-anak kita nanti lulus kuliah dan dapet kerjaan bagus, itu memang memberikan kita kebahagiaan, minimal di dunia, akan tetapi kalau ditambah dengan anak yang bisa menghafal al_qur'an, sujud syukur selalu. Gimana nggak, kita sebagai orang tuanya akan dijamin syurga oleh Allah. Amin... Amin...Ya Rabbal'alamin.


Nah ceritanya,

Selasa, 17 April 2012

Resep Bubur ayam ala abang-abang :)

Kuala Lumpur,

Udah seminggu belakangan ini kepengen banget makan bubur ayam abang-abang yang biasa nongkrong depan bidakara. Tapi gimana coba caranya? beli bubur ayam di KFC (breakfast feast) jam sebelas pasti udah abis. Tadi pagi akhirnya aku coba-coba sendiri, hasil tidak mengecewakan, bahkan aman dimakan anak-anak, bebas msg. berikut resepnya:

Bahan-bahan :

Bahan bubur :

- 1 cup beras yang sudah diblender (biar cepet, sebelumnya supaya tambah gurih,beras disangrai sebentar)
- 2 lbr daun salam
- 1 batang serai
- 1 sdt garam
- 2 lt air

Bahan Bumbu / kuah kuning :

- 1/2 ekor ayam negeri
- 1,5 lt air untuk merebus ayam
- 3 sdm minyak goreng
- 2 sendok kecap manis
- garam secukupnya

Bahan yang dihaluskan :

- 5 siung besar bawang merah
- 2 siung besar bawang putih
- 2 butir kemiri
- 1 sdt ketumbar
- 1 sdt lada putih
- 1/2 sdt pala
- 1 batang serai
- 1 sdt kunyit halus

Bahan Pelengkap :

- kerupuk bawang dan emping
- bawang goreng
- irisan daun seledri
- kecap asin (kalau ada)

Cara Membuat :

Bubur :

Rebus beras yang sudah disangrai bersama daun salam, serai dan sedikit garam sampai kental dan masak.

Kuah kaldu :

Masukkan ayam yang sudah dipotong-potong, air, dan garam kedalam panci, rebus hingga ayam empuk. Pisahkan ayam dan kaldunya.
Goreng ayam hingga kuning kecoklatan. Dan disuir-suir
Lalu panaskan minyak didalam wajan dan tumis semua bumbu yang dihaluskan sampai harum dan keliatan berminyak. Masukkan tumisan bumbu dan kecap manis kedalam kuah kaldu dan masak hingga mendidih.

Taruh bubur kedalam mangkuk, tambahkan sedikit kecap asin dan kecap manis, ayam suir, siram kuah kaldu, bubuhi bawang goreng, irisan seledri dan terakhir tambahkan kerupuk.
Bubur siap dihidangkan, hmmmm yummy.
Selamat Mencoba :)

PS: sebelum sempat difoto, buburnya keburu abis :(

Kamis, 12 April 2012

Ayam Peulemak ala Janyak (Masakan aceh rayeuk)

Kuala Lumpur,

Udah cobain gulai ayam dimana-mana, tetap aja nggak ada yang ngalahin ayam peulemak bikinan nyanyak, maknyus bgt. Apalagi dimakan dengan nasi panas. Sebenarnya resepnya simpel banget, cuma seperti biasa, prosesnya agak lama dan harus sabar. Berikut resepnya :

Bahan-bahan :

- 1 ekor ayam kampung (kecuali kepala dan ceker, potong ayam menjadi 12 bagian,tergantung selera masing2)

Bumbu yang dihaluskan :
- 2 siung besar bawang putih
- 15 buah cabe merah keriting
- 10 buah cabe rawit hijau
- 2 sdt kunyit halus

Bumbu lainnya :
- 5 siung bawang merah yang sudah diiris
- 2 batang serai (klo aku suka banget serai jadi suka pake banyak)
- daun kari secukupnya.
- 1 lembar daun kunyit
- santan kental, ukurannya berasal dari 2 buah kelapa tua.
- garam secukupnya

Cara membuatnya :

Yang pertama sekali, ciri khas, masakan ayam dari aceh adalah, ayamnya dibakar terlebih dahulu dengan mengunakan arang dari batok kelapa. Tapi klo ga ada dan susah nyarinya, boleh juga panggang dengan menggunakan oven (aromanya akan sedikit berkurang, tp nggak apa-apa lah daripada nggak ada :( ) dan bakar hingga berwarna kuning keemasan atau sedikit kecoklatan.

Langkah kedua adalah "kerinyai" atau mencampur semua bumbu yang dihaluskan termasuk bawang merah,daun kari,serai,daun kunyit, garam dengan ayam yang sudah dibakar. Setelah tercampur dengan rata barulah hidupkan api kompor, tambah sedikit saja air dan masak dengan api kecil. Masak terus sampai airnya tinggal sedikit, apabila ayam masih sangat keras/belum setengah empuk tambahkan lagi air. Ingat, jangan menambahkan air terlalu banyak, apabila belum empuk tambahkan air sedikit demi sedikit. Setelah kuahnya tinggal sedikit dan ayam sudah hampir empuk, barulah masukkan santan kental.Tetap masak dengan api kecil dan aduk sesekali. Masak hingga santannya berminyak dan kuahnya menjadi seperti rendang. Klo sudah seperti rendang, berarti ayamnya sudah masak dan siap dihidangkan.

Selamat Mencoba

Selasa, 10 April 2012

Resipi Donat Malaysia

Kuala Lumpur,

Awalnya coba bikin donat pake resep yang biasa, eh koq adonannya aneh? Setelah didiamkan selama 1 jam, adonan gak mengembang. Setelah 2 kali coba dan tetep gagal, akhirnya aku cari-cari resep baru, dan ternyata ok banget, berikut resepnya :

Bahan-bahan:
- 2 sdt yeast
- 1/8 cup air hangat (suam kuku, suhunya 45 derajat)
- 1/4 cup gula pasir
- 1 buah kuning telur
- 3/4 cup susu cair (UHT / pasteurisasi. di panaskan sedikit aja)
- 1 sdt garam
- 2 sdm butter / margarin
- 2,5 cup tepung gandum (wajib tepung gandum/wheath flour , jangan all purpose flour)

Cara Membuat :
- Didalam wadah besar, masukkan yeast dan air hangat, aduk hingga berbusa dan berubah warna menjadi cream, dan diamkan selama lebih kurang 5 menit.
- Masukkan susu, kuning telur, gula pasir, butter dan 1 cup tepung gandum serta garam, aduk hingga merata dan tidak ada adonan yang menggumpal. Setelah itu baru tambahkan tepung gandum sedikit demi sedikit, adon terus hingga kalis dan tidak lengket lagi ditangan.
- Setelah adonan siap, bulatkan adonan, tempatkan dalam wadah yang besar, tutup dengan kain lembab dan simpan adonan ditempat tertutup selama kurang lebih 1 jam.
- Setelah 1 jam, adonan harusnya mengembang 2 kali ukuran semula. Bagi adonan dalam 13 bagian, dan bentuk seperti donat. Diamkan sebentar,kira-kira 15- 30 menit. Goreng donat dalam minyak hangat. Jangan terlalu panas, agar adonan bagian dalampun akan masak dengan sempurna.
- Setelah selesai donat bisa dimakan dengan icing sugar, celupkan dalam coklat cair, apa aja deh sesuai selera.

Selamat mencoba :)

PS: fotonya nyusul yah

Kamis, 05 April 2012

Tentang jibab..

Kuala Lumpur,

Jadi ingat waktu sma, ada sepupuku yang sering kali menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali ketemu, nanya, "dek, kapan ada rencana pake jilbab?" dan jawabanku saat itu, "entar ajalah, adek belom siap kak, klo sekarang, masih banyak yang harus adek benahi, adek harus menata hati, perbuatan, tingkah laku adek, ngapain adek buru-buru pake jilbab klo nantinya sikap dan perbuatan adek nggak sesuai dengan jilbab yang adek pakai,yang ada malah malu-maluin orang tua. Kan banyak yang gitu kak, udah pake jilbab perbuatannya ya gitu, amit-amit, mending kayak sekarang aja, jaga hati, jaga sikap meskipun nggak pake jilbab. Udah gitu adek merasa belum mendapat hidayah. Nanti klo InsyaAllah udah ada hidayah, adek pasti berjilbab". Itulah jawaban yang aku lontarkan dulu, dan itu juga yang menjadi jawaban banyak muslimah lain ketika ditanya alasannya tentang kenapa belum berjilbab.
Bahkan sempat terlintas dipikiranku, ngapain seh sibuk banget ngurusin urusan orang, itukan masalah hati, ngapain ditanya-tanya, ntar klo udah waktunya aku berjilbab, ntar aku juga berjibab koq. (Astaghfirullah....)

Kamis, 01 Maret 2012

Pretzel Mania




Kuala Lumpur,

Sejak di KL jadi sering makan pretzel, awalnya suka beli di mall. Ga tahan dengan aroma butternya yang enak banget. Udah gitu amina ma raufa juga doyan, daripada beli mulu mendingan coba bikin sendiri, berikut resepnya :