Menu

Sabtu, 08 Mei 2010

Pelajaran Penting dalam Mendidik anak bagian kedua

Bangkok, 8 May 2010

Saat menjadi orang tua, jujur aku bingung tentang bagaimana cara memperkenalkan Allah kepada anak-anakku. Sedari kecil, aku di ajarkan oleh orang tua tentang bagaimana menjalankan ibadah, memperkenalkan rukun iman, rukun islam, sholat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, mengaji Al-qur'an, berakhlak mulia. Akan tetapi orang tua terkadang tidak tahu bagaimana cara menjelaskan konsep ketuhanan kepada anak-anaknya, menjelaskan essensi dari ibadah.

Dimulai dari hal-hal yang kecil. Jika amina takut akan sesuatu, terkadang dia akan memanggilku sambil menunjukkan ekspresi mukanya yang takut sambil menepuk-nepukkan dadanya. Awalnya aku bingung apa yang harus aku jelaskan padanya agar amina tidak lagi merasa takut. Akhirnya aku katakan kepadanya " Sayang, kalau amina takut, selalu mohon perlindungan Allah, hanya Allah yang akan melindungi amina nak" (red: dalam bahasa aceh tentunya). Mulanya aku ragu, apakah dia akan mengerti perkataanku, padahal dia baru berusia satu setengah tahun dan belum lancar berbicara. Namun diluar dugaan, Insya Allah amina mengerti apa yang aku katakan. Sekarang, tiap kali dia merasa takut dan menepuk-nepukkan dadanya, aku tinggal mengingatkannya untuk selalu berdoa kepada Allah dan setelah dia mengangkat tangan dan berdoa, amina tidak lagi memperlihat ekspresi muka takutnya dan bermain lagi seperti biasa.

Didalam Al-qur'an
dijelaskan bahwa ketika seorang anak lahir adalah kewajiban orang tuanya untuk memperkenalkan Tuhan kepada anaknya. Seperti yang dikisahkan di dalam Al-qur'an tentang kisah Luqman yang berkata kepada anaknya :

يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar ". (Luqman :13)

Ayat diatas menjadi pedoman kita para orang tua tentang apa yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita.
Rasulullah s.a.w telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ketika beliau mengajari anak paman beliau Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al - Imam At- Tarmidzi dengan sanad yang Hasan. Ibunu Abbas bercerita :

"Pada suatu hari aku berboncengan di belakang nabi (di atas kendaraan), Beliau berkata kepadaku" Wahai anak, aku akan mengajarimu beberapa kalimat : Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah Kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (Akan bemanfaat bagimu). Ketahuilah Kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk mencelakanmu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan kepada Allah (Akan sampai dan akan mencelakakanmu). Pena telah diangkat dan telah kering lembaran-lembarannya."

Pada suatu saat nanti anak kita akan bertanya kepada kita "Ma, dimana Allah?", terkadang kita salah menjawab dengan mengatakan Allah itu ada dimana-mana, atau kita mengatakan bahwa Allah ada di hati kita. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada diatas arsy, yaitu diatas langit. Dalilnya antara lain:

"Ar -Rahman beristiwa diatas 'Arsy" (Thaha :5)

Semoga anak-anak kita kelak menjadi anak-anak sholih, amin...