Menu

Selasa, 27 November 2012

Meriview servis apartemen.. part 2

Kuala Lumpur,

ini lanjutannya,

3. Centre Point, On the of Top Robinson Bangrak, Silom, Bangkok

Setelah beberapa bulan tinggal di Centre Point Petchburi, ternyata bosan juga. Abang dan teman-temannya berencana pindah, cari suasana baru. Trus akhirnya kita coba survey centre point silom ini. Salah satu pertimbangannya adalah Centre Point Silom ini deket banget dengan stasiun BTS Saphan Taksin, jadi abang ke kantor lebih mudah, nggak pake macet. Di Bangkok lalu lintasnya 11- 12 ma Jakarta, macet-macet juga, terlebih saat hujan. Waktu survey kesana, aku langsung sreg. Gimana nggak, apartemen ini letaknya diatas pusat perbelanjaan Robinson. Trus ya, begitu keluar gerbang, ada mesjid, dan ada pasar yang menjual daging sapi dan ayam halal, ditambah lagi, di sore hari ada pasar sayuran dan buah-buahan segar. Lengkaplah sudah, pas abang nanya pendapatku, langsung aku approve, kalau bisa pindah secepatnya. 

Foto dulu didepan stasiun BTS sama om Barkah, sebelum jalan-jalan ke Dream World...
Setelah nego dengan bosnya, akhirnya kami diperbolehkan pindah ke kamar apartemen dengan 1 kamar tidur. Alhamdulillah. Lebih besar ruangannya, jadi kalau temen-temen abang makan malam di kamar jadi lebih lega. Dapet kamar One Bedroom Grand Suite 90 Sq.m. Kamarnya besar banget, ada lemari yang lebih banyak, meja rias, meja kerja, meja makan, tv ada 2, satu diruang tamu dan satu di kamar tidur, Dan kamar mandinya, gede banget (hahahhaha keluar noraknya...). Bathtubnya bentuk bulat gitu deh. Subhanallah. Dapurnya lebih luas, dan bedanya di centre point Silom dan Petchburi, di Silom, ada mesin cuci dimasing-masing kamar, jadi nggak ada lagi ruang laudri. Furniture nya juga lebih bagus dan baru, dibandingkan dengan Centre Point Petchburi (tuh kan jadi ngebanding-bandingin lagi.....). Alhamdulillah dengan segala kemewahan yang pernah aku rasakan.
amina kecil diruang tamunya, bergaya ala apa yah....
 Oh ya, fasilitas apartemennya lebih kurang sama, bedanya cuma di Silom nggak ada jakuzzi dan ruang bermain untuk anak-anak. Kolam renang terletak di Lantai 4. Bangunannya nggak setinggi Centre Point Petchburi, cuma ada belasan lantai saja. Pemandangannya lebih alami, kalau pemandangan yang menghadap ke Chaopraya river, kalau nggak salah harganya lebih mahal deh. Seperti yang aku jelasin tadi, meskipun Centre Point Silom ini sedikit jauh dari pusat kota, tapi lokasi dekat dengan transportasi umum, dekat dengan stasiun BTS Saphan Taksin dan dekat dengan Sathon ferry, jadi kalau mau jalan-jalan ke Wat Po, Wat Arun, dan Wat-wat lain yang aku nggak mengerti namanya (hihihihi...) lebih gampang. Most of all, yang paling membahagiakan adalah, setelah jalan-jalan disekitar silom, ternyata dekat dengan Naraya. Bayangkan aja, waktu itu, capek bgt nyari-nyari toko Naraya, dan sekarang, ternyata tokonya dekat dengan apartemen, tinggal jalan kaki dikit beberapa blok, bahagianya...... *diplototin abang*.
mumpung ayah nggak ngantor jagain amina yah...

Kali ini kita nggak ambil breakfast lagi, karna bosan makanannya itu-itu aja. Apalagi sekarang udah dekat banget dengan pasar, perlu apa-apa tinggal jalan ke bawah. Bagi yang masak sendiri, mungkin ini salah satu keuntungannya. Tapi bagi teman-teman abang yang nggak bawa keluarga, kalau mau makan malam susah juga, karena jauh dari restoran muslim, nggak kayak diPetchburi, tinggal jalan aja. Makanya kita sering undang temen-temen abang makan bareng-bareng. 
Keuntungan lainnya, pas hari jum'at, abang jadinya pulang kerumah. Makan siang dirumah dengan teman-temannya, karena mereka sholat mesjid yang berada dekat dengan apartemen. Suara adzan juga lebih sering terdengar dibanding Petchburi, Alhamdulillah. Akan tetapi bagi yang senang berbelanja, mungkin tinggal di Silom akan membosankan, karena jauh dari pusat perbelanjaan. Nggak seperti di Petchburi, mall-mall ada dimana-mana, kiri-kanan, depan-belakang, MANTAP....

Dan tinggallah kami di Silom beberapa bulan lamanya, sampai tiba saatnya kerusuhan di Bangkok waktu itu, suasana mencekam. Seperti yang pernah aku ceritain dulu disini dan disini.
Kebutuhan sehari-hari lebih murah, dibandingkan dengan di petchburi, karena ada pasar trasional. Buah-buahan dan sayuran segar bisa kita nikmati setiap hari. Tiap pagi ada pedagang buah-buahan dan sayuran yang langsung berjualan didepan kawasan Robinson. Inilah enaknya. Udah dapet buah-buahan segar, murah pula. Seperti waktu itu, di Bangkok sedang musim rambutan, bayangin aja seplastik penuh cuma Rp. 6000, murah banget kan. Tergantung musim buah-buahannya, kadang musim duku, kadang mangga, jeruk dan lain-lain. Sehat deh...
Jika ingin keterangan lebih lanjut tentang apartemen ini silahkan buka disini.

Keuntungan yang sangat melegakan dengan keputusan pindah ke Centre Point Silom ini adalah kami pindah disaat yang tepat. Bayangkan saja kalau seandainya kami masih tinggal di Petchburi saat kerusuhan. Bisa-bisa kita tinggal diapartemen saja dan kelaparan. Gimana nggak, waktu itu semua pusat-pusat perbelanjaan di sekitar Central World ditutup. Dan Mall Central World sendiri sempat terbakar pada saat itu. Disamping kami juga lebih tenang karena abang nggak harus kekantor, karena kebanyakan teman-temannya, termasuk team yang berasal dari India juga tinggal ditempat yang sama, ya jadinya mereka kerja dari kamar masing-masing atau jika harus mengadakan conference, tinggal ke lobi atau keruang meeting yang disediakan diapartemen. 

 
bersambung ke bagian ke 3...