Awalnya aku nanya sama agen yang biasa ngurus surat menyurat, apa ajalah yang berkaitan dengan kantor polisi. Biasanya ayah mempercayakan urusan itu sama agen karena ayah sibuk nggak sempat urus. Seperti urus pajak mobil,dan STNK. Cuma ya itu, katanya klo urus ma agen itu, aku cuma dateng kekantor polisi untuk foto. Trus biayanya sekitar 600 ribuan. Setelah aku pikir-pikir mahal juga ya klo diurusin ma orang, apalagi klo bikin SIM itu cuma sehari langsung jadi. Nah klo diurusin ma orang sama aja kan ujung-ujungnya kita juga tetap harus ke kantor polisi buat foto dan biayanya udah pasti lebih murah. Untung aja, aku keingat sama yahwa (pamanku) yang tinggal di kebun jeruk, karena aku sama sekali buta daerah daan mogot. Waktu aku tlp katanya yahwa mau nemenin aku urus SIM, aku dateng aja kerumahnya di daerah Puri Indah, dari sana bareng-bareng ke Kantor Polisi. Lebih lengkap nama kantor polisinya apa ya, duh lupa, kayaknya Kantor Polda Metro Jaya, Jl. Daan Mogot.
Aku dateng hari Selasa, Jam setengah 9 pagi udah sampe dikantor Polisi, dengan memboyong pasukan Bodrex (hehehe... maklum kayak induk ayam, kemana-mana selalu bawa anak). Kasian juga amina dan dek raufa pagi-pagi jam 7 udah mandi, udah makan, siap berangkat deh. Tapi kan ga apa-apa. Justru dengan begitu amina dan raufa selalu siap dan disiplin waktu (Pelatihan militer neh sama mama). Abis mau ditinggalin ma siapa, dua-duanya nggak boleh jauh sama mama.
Setibanya dikantor polisi, sempat bingung juga, abis areal perkantorannya luas banget. Setelah parkir, kita nanya2 sama orang disana, urus SIM dimana. Oh iya sebelum mengurus SIM jangan lupa membawa : Fotokopi KTP, siapin juga buat jaga-jaga fotokopi KK, dan SIM yang lama. Selanjutnya tahap-tahap yang harus dilalui :
- Tes Kesehatan, Nah sebelumnya harus menyerahkan KTP Asli serta membayar Rp. 20.000 untuk tes kesehatan. Tesnya cepet banget (asalkan nggak antri) cuma curuh baca huruf dan angka yang ada di depan (kayak tes mata, klo mo bikin kacamata).
- Berikutnya masuk kepintu utama, Beli formulir buat diisi data-data, waduh yang ini bener-bener lupa berapa, kalo nggak salah Rp. 20.000. Trus diisi deh data-data kita.
- Pembayaran di gerai bank BRI. Disitu kita harus membayar biaya resmi pembuatan SIM. Untuk SIM baru Rp. 120.000, SIM Perpanjang Rp. 75.000. Karena aku udah pernah punya SIM tapi SIM daerah, katanya seh mutasi, setelah nanya2 ma petugas banknya katanya pembayarannya SIM baru. Ya sud lah, akhirnya aku bayar SIM baru
- Udah gitu masuk terus ke Lobby berikutnya. Klo nggak salah loket 25 (pembuatan SIM). Disitu kita serahkan berkas pembayaran, formulis data-data tadi, fotokopi KTP dan SIM lama. Baru bapak polisinya nanya2 mau bikin SIM baru apa perpanjang. Untuk kasusku, dia bilang seh mutasi, trus dia tanya apa aku bawa surat pindah dari Aceh, ya mana ada Pak (hehehehe) trus katanya gini : "Bu, klo mau urus mutasi biar cepat ada biaya tambahan", berhubung dek raufa nangis, dan mau gimana lagi, cari dimana coba surat pindah mutasinya, ya sud lah aku bayar aja sekitar Rp. 200.000. Cuma nunggu bentar aja, udah gitu selesai dan bapak itu menyerahkan berkas yg harus dibawa untuk foto
- Setelah itu menuju ke ruang berikutnya untuk foto. Didalam ruangan tersebut udah ada beberapa orang yang antri buat foto, pas aku masuk dengan amina, nyakwa juga ngekor sambil gendong dek raufa yang lagi nangis, buat suasana ruang foto yg tadinya sunyi senyap jadi rame (hehehe...). Nah kayanya siBapak polisi gak tahan denger bayi nangis, trus dia langsung nyuruh aku untuk foto. Alhamdulillah, thanks to dek raufa, gara-gara dek raufa nangis jadinya mama duluan yg dipanggil! Dikasih surat kecil lagi buat ngambil SIM.
- Kita nunggu diruang tunggu yang luas sambil menunggu nama kita dipanggil untuk mengambil SIM yang udah jadi. Mumpung lagi nunggu-nunggu jadi ada waktu buat susuin dek raufa. Dalam hitungan lebih kurang 15 menit, namaku udah dipanggil buat ambil SIM. Trus masuk kedalam antrian, Untuk mendapatkan SIM, kita harus membayar Rp. 5000. Alhamdulillah SIM nya jadi.
- Waktu berjalan keluar ternyata ada lagi tempat pembuatan asuransi kecelakaan. Untuk mendapatkannya kita harus membayar Rp. 30.000. Tunggu sebentar udah jadi deh asuransinya.
Alhamdulillah, akhirnya jadi juga SIM nya, cuma 1,5 jam dan menghabiskan biaya Rp. 395.000. Yah sama ongkos taksi PP, klo nggak macet Rp. 100.000. Hampir 500 juga, klo diurus agen Rp 600.000 + ongkos taksi = bisa 700 lebih kan. Lumayan kan bisa berhemat.
Tepat jam 1 kita udah nyampe rumah, untungnya lagi, kami dianterin sama Yahwa sampe rumah. Anak-anak bisa tidur siang, mamanya juga ding :P....
